JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga kebersihan kamar tidur bukan hanya dengan secara rutin menyapu, mengepel, atau membereskan barang-barang yang ada di dalamnya.
Benda-benda yang Anda pakai saat tidur pun harus dibersihkan secara rutin, termasuk bantal. Mungkin Anda tidak menyadari, bantal yang Anda pakai sebetulnya bisa sangat kotor.
Dilansir dari Reader's Digest, Senin (1/3/2021), Anda harus mencuci sarung bantal setidaknya setiap dua sampai tiga minggu. Bantal pun harus diperlakukan sama, meski tidak dengan frekuensi sesering itu.
Baca juga: Ini Alasan Harus Mencuci Sarung Bantal Secara Teratur
Ya, bantal harus dicuci secara rutin. Sebab, tempat di mana kita tidur pada dasarnya adalah perangkap jutaan partikel kecil yang mengapung dari dan di sekitar tubuh kita.
Partikel kecil yang amat banyak itu mengubah tempat tidur kita menjadi tempat berkembang biak bagi beberapa tamu rumah yang tidak diinginkan.
“Saat kita tidur, tubuh kita melepaskan jutaan sel kulit, yang dapat menumpuk dan memberi makan tungau debu. Meski tidak berbahaya, tungau debu memakan sel kulit mati, dan pada gilirannya menghasilkan kotoran yang dapat menyebabkan reaksi alergi," kata Dr Nikola Djordjevic dari HealthCareers.
Jika kotoran tungau debu dan potensi alergi bukanlah alasan yang cukup baik bagi Anda untuk mencuci bantal, ada beberapa alasan penting lain Anda harus mencuci bantal.
Baca juga: Ingin Tidur Nyenyak? Letakkan Tanaman Herbal Ini di Sarung Bantal
Bantal kotor dapat mengacaukan rutinitas perawatan kulit Anda secara serius. Ternyata, bantal adalah sumber bakteri yang sangat besar yang dapat menyebabkan jerawat, meskipun Anda sudah memiliki sarung bantal bersih di antara wajah dan bantal.
Bantal mungkin adalah beberapa barang sehari-hari yang hampir tidak cukup Anda cuci.
“Ya, sarung bantal yang Anda gunakan memberikan penghalang antara bantal dan kulit Anda, tetapi bakteri dari bantal masih dapat meresap dan menemukan jalannya ke kulit Anda, menyebabkan munculnya kondisi seperti jerawat,” ujar Sam Williamson dari DermCollective.com .
"Secara khusus, jerawat subklinis dikaitkan dengan kegagalan mencuci bantal secara teratur, sejenis jerawat yang berada jauh di dalam kulit dan biasanya muncul sebagai benjolan merah yang agresif," imbuh dia.