Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2020, 16:49 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanam tanaman dengan cara hidroponik kini menjadi alternatif bagi pencinta tanaman yang tidak memiliki lahan luas di rumah. Selain dapat menghemat ruang, menanam dengan cara hidroponik juga lebih praktis.

Dilansir dari Epic Gardening, Sabtu (12/12/2020), ada beberapa media tanam hidroponik untuk membantu mendukung akarnya dan mempertahankan rasio air atau oksigen yang baik.

Cara menanam dengan hidroponik adalah menanam dengan tidak menggunakan tanah, namun dengan media lain, seperti berikut ini.

Baca juga: 9 Tanaman Obat yang Bisa Ditanam di Rumah

1. Sabut kelapa

Sabut kelapa menjadi media tanam hidroponik paling favorit di kalangan pencinta tanaman.

Mengapa sabut kelapa begitu populer? Sebab, kelapa ditanam di daerah tropis dan seringkali jatuh ke laut saat sudah matang.

Sekam atau sabut kelapa melindungi benih dan daging dari kerusakan akibat sinar matahari dan garam. Hal ini menunjukkan jika sekam berfungsi sebagai media tumbuh yang bagus untuk kelapa berkecambah dan menciptakan pohon baru.

Sabut kelapa yang digiling akan bertindak sebagai media kaya hormon dan bebas jamur bagi tanaman.

Baca juga: 9 Tanaman Hias yang Mampu Membersihkan Udara di Kamar

Dengan cara yang sama seperti membantu perkecambahan kelapa, dan akan membantu semua benih serta bibit untuk lebih kuat.

Sabut kelapa memiliki rasio udara dan air yang bagus, sehingga akar tanaman tidak akan kelebihan air. Selain itu, sabut kelapa umumnya akan menjadi limbah atau menjadi kompos jika tidak digunakan dalam aplikasi hidroponik.

2. Hydroton

Selain sabut kelapa, pelet tanah liat atau yang biasa disebut hydroton juga menjadi media yang populer di pencinta tanaman. Seperti namanya, hydroton dibuat dari tanah liat yang membentuk bola bundar dari bahan berpori.

Yang menjadi kelebihan hydroton adalah dapat melepaskan nutrisi ke aliran air dan pH netral. Selain itu, bentuknya yang bulat dapat membantu memastikan keseimbangan oksigen atau air sehingga tidak terlalu kering atau terlalu banyak air.

Namun, kekurangan menggunakan hydroton ini adalah bobotnya yang berat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com