Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Apple Puji Inovasi Teknologi China dalam Kunjungan Bersejarah

Kompas.com - 25/03/2023, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SHANGHAI, KOMPAS.com - CEO Apple Tim Cook pada hari Sabtu (25/3/2023) menggunakan pernyataan publik pertamanya pada kunjungannya ke China untuk memuji negara itu.

Cook memuji China atas inovasi yang cepat dan hubungan panjangnya dengan pembuat iPhone AS.

Cook berada di Beijing untuk menghadiri Forum Pembangunan China, sebuah acara yang diselenggarakan pemerintah yang diadakan lagi dengan kekuatan penuh setelah negara itu mengakhiri kontrol Covid-19 akhir tahun lalu.

Baca juga: Sempat Bersitegang, Elon Musk Diajak CEO Apple Keliling Kantornya

Selain Cook, acara ini dihadiri oleh pejabat senior pemerintah serta CEO perusahaan seperti Pfizer dan BHP.

"Inovasi berkembang pesat di China dan saya percaya itu akan semakin cepat," kata Cook dikutip oleh outlet berita The Paper, seperti dilansir dari Reuters.

Kunjungannya berlangsung pada saat ketegangan meningkat antara Beijing dan Washington dan karena Apple telah mencari cara untuk mengurangi ketergantungan rantai pasokannya pada China.

Dia memindahkan produksi ke pusat-pusat baru yang akan datang seperti India.

Tahun lalu, produksi di pabrik iPhone terbesar di dunia yang dijalankan oleh pemasok Apple Foxconn sangat terganggu setelah kebijakan nol-Covid China memicu kerusuhan pekerja.

Data rantai pasokan Apple menunjukkan paparan surut ke Cina saat risiko meningkat

Apple membatasi berbagi file untuk pengguna iPhone China setelah protes anti-pemerintah
Cook juga mengunjungi Apple Store di Beijing pada hari Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Di Balik Kerusuhan Pabrik Apple China, Buruh: Foxconn Tak Memanusiakan Kami

Selama pidatonya, Cook juga membahas pendidikan dan kebutuhan kaum muda untuk belajar keterampilan berpikir kritis pemrograman.

Dia juga mengumumkan bahwa Apple berencana untuk meningkatkan pengeluaran untuk program pendidikan pedesaannya menjadi 100 juta yuan (14,6 juta dollar AS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com