Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunan Jenderal Rusia Sarankan Tembak Barat dengan Torpedo dan Rudal Nuklir

Kompas.com - 15/03/2023, 11:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com – Seorang pensiunan jenderal Rusia, Yevgeny Buzhinsky, menyarankan agar Moskwa menembakkan torpedo nuklir Poseidon atau rudal nuklir Burevestnik ke negara-negara yang mendukung Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Buzhinsky dalam acara Evening with Vladimir Solovyov di saluran televisi Russia 1, sebagaimana dilansir Newsweek, Selasa (14/3/2023).

Dia menuturkan, Poseidon dan Burevestnik bisa ditembakkan meski Burevestnik belum sidap digunakan sampai satu atau dua tahun ke depan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-384 Serangan Rusia ke Ukraina: Dubes Ukraina Sesalkan Usul Bali, Lithuania Anggap Grup Wagner Teroris

“Namun, Poseidon sudah diuji,” kata Buzhinsky.

Poseidon adalah torpedo super berkemampuan nuklir yang sedang dikembangkan untuk ditempatkan di kapal selam nuklir Belgorod.

Rudal ini kali pertama diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2018. Sejumlah pejabat AS dan Moskwa menyebut Poseidon mampu memicu gelombang laut radioaktif yang bisa membahayakan kehidupan kawasan pesisir.

Baca juga: Rusia Sebut Insiden Drone di Laut Hitam sebagai Provokasi

Sementara itu, Burevestnik adalah rudal jelajah bertenaga nuklir eksperimental Rusia sekaligus berkemampuan membawa hulu ledak nuklir yang sedang dikembangkan.

Karena bertenaga nuklir, rudal ini diklaim memiliki jangkauan yang sangat jauh. Eksperimen rudal ini pertama kali disampaikan Putin pada 2018 juga.

Sementara itu, Solovyov sang pembawa acara juga berkomentar bahwa dia ingin melihat rudal Sarmat “beraksi”. Sarmat adalah rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang sering dibanggakan Putin.

Baca juga: Putin Jelaskan Apa yang Dipertaruhkan Rusia di Ukraina

Buzhinsky memperingatkan bahwa jika negara-negara Barat semakin terlibat dalam perang di Ukraina, Poseidon bisa saja dikerahkan.

Dia menambahkan, torpedo Poseidon bisa memicu gelombang tsunami setinggi 300 meter atau 500 meter.

“Inggris pasti tidak akan ada lagi. Saya (juga) berbicara tentang Amerika Serikat,” kata Buzhinsky.

Baca juga: Rusia Sepakat Perpanjang Ekspor Gandum Ukraina 60 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com