Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.100 WNI Pupus Harapan Bekerja di Perkebunan Inggris Tahun Ini

Kompas.com - 11/03/2023, 13:14 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Sebanyak enam perusahaan yang memegang lisensi mendatangkan pekerja musiman ke Inggris untuk sektor hortikultura telah menyatakan tidak mengambil tenaga kerja dari Indonesia untuk musim panen 2023.

Padahal ada sekitar 1.100 WNI yang tengah menunggu diberangkatkan kembali sebagai bagian dari kontrak dua tahun.

Ketidakjelasan nasib para tenaga kerja Indonesia (TKI) atau sekarang sering disebut pekerja migran Indonesia (PMI) sebenarnya mulai mencuat setelah izin AG Recruitment dicabut pihak berwenang Inggris.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Penembakan AS | WNI Mantan Pemetik Buah di Inggris Jadi Imigran Gelap

AG Recruitment adalah perusahaan yang berperan sebagai sponsor pekerja di Inggris dan penyalur PMI ke perkebunan yang memerlukan.

Dalam pengiriman perdana dari Indonesia pada 2022 lalu, sebanyak 1.422 TKI disponsori oleh AG Recruitment yang bekerja sama dengan perusahaan PT Al Zubara Manpower Indonesia (PT AMI).

Sekitar 250 WNI tidak pulang ke Indonesia setelah kontrak enam bulan berakhir, sehingga yang menunggu diberangkatkan lagi kira-kira 1.100 orang.

BBC News Indonesia telah mengangkat kasus WNI kabur dalam artikel WNI kabur dalam artikel WNI mantan pemetik buah menjadi imigran gelap dan pencari suaka di Inggris, tetapi jumlahnya ketika itu belum selengkap data termutakhir ini.

Sesuai perjanjian kerja selama dua tahun yang melibatkan PT Al Zubara dan AG Recruitment, para PMI tersebut seharusnya diberangkatkan kembali ke Inggris untuk musim panen 2023 mulai April besok.

Lantaran pencabutan izin AG Recruitment, semua PMI yang sudah pulang tidak dapat diberangkatkan lagi ke Inggris oleh PT AMI melalui AG Recruitment. Artinya, PT AMI kehilangan mitra bisnis di Inggris.

Baca juga: Visa Habis, WNI Mantan Pemetik Buah di Inggris Jadi Imigran Gelap hingga Cari Suaka

Untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan mereka disponsori oleh agen lain, BBC News Indonesia menghubungi enam perusahaan yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri Inggris sebagai sponsor atau operator visa pekerja musiman sektor perkebunan tahun 2023.

AGRI-HR, perusahaan yang baru mengantongi lisensi, tidak melirik Indonesia sebagai sumber tenaga kerja musiman.

"Tidak, kami tidak mempunyai rencana merekrut di Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan," kata direktur AGRI-HR, Jan-Willem Naerebout menjawab pertanyaan BBC News Indonesia pada Senin (27/2/2023).

AGRI-HR utamanya merekrut warga negara-negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan juga Bulgaria, Belarus, Moldova, Makedonia Utara. Ada kantor cabang AGRI-HR di negara-negara itu.

WNI mantan pemetik buah menjadi imigran gelap dan pencari suaka di Inggris - 'Ini jalan pintas paling mudah'BBC INDONESIA/ROHMATIN BONASIR WNI mantan pemetik buah menjadi imigran gelap dan pencari suaka di Inggris - 'Ini jalan pintas paling mudah'

Jan-Willem Naerebout mengatakan, meskipun ada keinginan untuk merekrut dari Indonesia, terdapat dua alasan yang membuat perusahaannya memendam keinginannya.

"Dalam pertemuan dengan Kedutaan Indonesia baru-baru ini, dijelaskan bahwa undang-undang di Indonesia mewajibkan majikan menanggung seluruh biaya pekerja. Ini berarti mencakup biaya tiket dan visa," jelas Naerebou.

Baca juga: Cerita WNI Pemetik Buah di Inggris Terlilit Utang untuk Bayar Broker: Saya Malu

Sedangkan pada tahap ini perkebunan-perkebunan di Inggris tidak menanggung biaya yang dikeluarkan pekerja.

"Kedua, AGRI-HR hanya melakukan perekrutan dengan menggunakan tim perekrut dan administrasinya sendiri. AGRI-HR belum mendirikan kantor cabang di Indonesia. AGRI-HR tidak akan pernah bekerja sama dengan agen pihak ketiga di negara lain karena khawatir adanya praktik perekrutan yang buruk atau bahkan eksploitasi calon pekerja," papar direktur Jan-Willem Naerebout.

Agen yang juga baru mendapat izin sebagai operator pekerja musiman 2023, HOPS menampilkan pengumuman di situsnya bahwa pihaknya tidak merekrut dari Indonesia.

Concordia, perusahaan yang telah lama menyediakan tenaga musiman untuk sektor perkebunan dan pertanian terang-terang menyatakan tidak merekrut pekerja dari Indonesia.

"Kami tidak, dan tidak pernah merekrut dari Indonesia, dan tidak punya rencana," tegas direktur utama Concordia, Simon Bowyer kepada BBC News Indonesia.

Hampir sama dengan AGRI-HR, Concordia mendatangkan pekerja dari kawasan Asia tengah dan Balkan: Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan, Tajikistan, Armenia, Azerbaijan, Rumania, Moldova, Serbia, Makedonia, Montenegro untuk menyebut sebagian.

Adapun operator pekerja musiman Fruitful Jobs mendatangkan tenaga kerja dari Polandia, Rusia, Ukraina, Bulgaria.

Baca juga: 200 WNI Pemetik Buah di Inggris Akhirnya Dipulangkan, Sebagian Belum Tutup Utang dan Harus Gadaikan Rumah

Pro-Force juga tidak merekruit dari Indonesia melainkan dari Ukraina, Tajikistan, Uzbekistan, Kirgistan, Makedonia.

Perusahaan keenam yang BBC News Indonesia hubungi adalah Ethero -juga dikenal dengan nama dagang TELPASC.

Telah lama menyalurkan tenaga kerja untuk pertanian, tanaman hias dan pengepakan, konsorsium Ethero menjadi sponsor baru pekerja musiman dari luar Inggris tahun ini.

Pimpinan Ethero mengatakan, pihaknya baru diberitahu Kementerian Dalam Negeri Inggris bahwa hasil tender izin sponsor pekerja musiman dikabulkan empat pekan lalu.

Oleh karenanya, hingga kini timnya masih memfinalkan strategi perekrutan.

Sekitar 1.400 pemetik buah Indonesia ditempatkan di sekitar 15 perkebunan di Inggris tahun ini.BBC News Indonesia Sekitar 1.400 pemetik buah Indonesia ditempatkan di sekitar 15 perkebunan di Inggris tahun ini.

"Ketika kami pertama kali mendirikan konsorsium ini, sedari awal kami tidak berencana beroperasi di Indonesia. Malangnya, keadaan itu tidak terbantu dengan adanya kasus AG. Situasinya rumit. Kami paham ada banyak pekerja keras, orang baik di Indonesia yang ingin mengikuti skema ini," jelas direktur pelaksana Ethero, Gareth Hughes kepada wartawan BBC News Indonesia di London, Rohmatin Bonasir.

Yang dimaksud AG adalah AG Recruitment, perusahaan perekrutan yang kehilangan izin sebagai agen pekerja musiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com