LONDON, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, tentara Rusia kemungkinan memakai sekop untuk pertarungan tangan kosong dalam perang di Ukraina karena kekurangan amunisi.
Kabar itu disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan informasi intelijennya pada Minggu (5/3/2023) melalui Twitter.
Kementerian Pertahanan Inggris menuturkan, tentara Rusia dipersenjatai dengan senjata api dan sekop untuk menyerang posisi pasukan Ukraina pada akhir bulan Februari.
Baca juga: Saat Komentar Menlu Rusia Tentang Perang Picu Gelak Tawa di India...
Sekop yang dimaksud adalah sekop lawas model MPL-50 yang dirancang pada 1869 dan tidak banyak mengalami perubahan sejak saat itu.
Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan, pemakaian sekop untuk bertempur menggarisbawahi perang brutal dan berteknologi rendah yang menjadi ciri sebagian besar perang.
“Pada akhir Februari 2023, pasukan cadangan Rusia menjelaskan bahwa mereka diperintahkan untuk menyerang posisi kuat Ukraina yang hanya dipersenjatai dengan senjata api dan sekop,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian tersebut menuturkan, penggunaan sekop MPL-50 di medan perang secara khusus memiliki nilai mitologi di Rusia, sebagaimana dilansir The Independent.
Baca juga: Menerka Rencana China di Perang Rusia-Ukraina
Latest Defence Intelligence update on the situation in Ukraine - 5 March 2023
Find out more about Defence Intelligence: https://t.co/1rgcwN71nQ pic.twitter.com/aoDmbCIQ6v
— Ministry of Defence ???????? (@DefenceHQ) March 5, 2023
“Salah satu pasangan cadangan menyebutkan, baik secara fisik maupun psikologis siap untuk aksi tersebut,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian juga menyebutkan bahwa bukti-bukti terbaru menunjukkan adanya peningkatan pertempuran jarak dekat di Ukraina.
“Ini mungkin sebab dari komando Rusia yang terus bersikeras melakukan tindakan ofensif yang sebagian besar terdiri dari infanteri yang diturunkan, dengan dukungan yang lebih sedikit dari tembakan artileri karena Rusia kekurangan amunisi,” sambung Kementerian Pertahanan Inggris.
Kementerian Pertahanan Inggris tidak merinci di mana lokasi pertempuran yang jarak dekat terjadinya pemakaian sekop sebagai senjata.
Baca juga: Kota Bakhmut Makin Terkepung, Satu-satunya Akses Diberondong Pasukan Rusia
Di sisi lain, bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin menyalahkan kurangnya amunisi atas banyaknya kematian dari pihak Rusia.
Dia baru-baru ini mengunggah gambar pasukannya yang tewas di Ukraina, menyerukan kepada warga sipil Rusia untuk membantu.
Bulan lalu dia mengatakan dalam sebuah pesan melalui layanan persnya bahwa banyaknya korban dari pihak Rusia disebabkan karena kekuarangan amunisi.
Dia meminta warga Rusia menuntut kementerian pertahanan memberikan amunisi kepada pasukannya, meskipun dia tetap tidak ingin warga sipil melakukan protes.
Baca juga: G20 India: Rusia Terus Konfrontir Barat, Klaim Dapat Dukungan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.