Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Berdagang Senjata di Pameran Abu Dhabi Saat Perang di Ukraina Masih Membara

Kompas.com - 21/02/2023, 07:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,

ABU DHABI, KOMPAS.com - Tepat di luar pameran senjata dua tahunan Abu Dhabi, di dalam sebuah tenda besar, Rusia memperdagangkan senjata-senjatanya.

Senjata yang diperdagangan mulai dari senapan serbu Kalashnikov hingga sistem rudal.

Dipersilakannya Rusia oleh Uni Emirat Arab untuk ikut serta dalam Pameran dan Konferensi Pertahanan Internasionalnya menunjukkan negara Jazirah Arab itu tengah berusaha untuk tetap merangkul Moskwa sambil menyeimbangkan hubungannya dengan Barat.

Baca juga: Setelah Biden Dadakan ke Kyiv, Zelensky: Rusia Tak Punya Peluang Menang

Uang Rusia terus mengalir ke pasar real estat Dubai yang menjadi incaran, dengan terus dibukanya jalur penerbangan Uni Emirat Arab dan Moskwa setiap hari, memberikan akses langka bagi warga Rusia yang melarikan diri dari wajib militer serta kalangan elit negara itu di tengah perang yang berlanjut.

Departemen Keuangan AS mengkhawatirkan jumlah uang Rusia yang mengalir ke Uni Emirat Arab.

Meski tidak diakui secara langsung dalam pameran tahun ini, jejak perang Rusia di Ukraina tetap dapat terlihat di mana-mana di lokasi pameran pada hari Senin (20/2/2023).

Pengunjung harus keluar dari gedung Pusat Pameran Nasional yang luas dan berjalan melintasi jembatan layang ke area luar ruangan untuk mencapai tenda pameran Rusia.

Pihak berwenang Rusia menunda jurnalis kantor berita Associated Press (AP) memasuki tenda mereka saat sebuah acara sedang berlangsung, tanpa memberi penjelasan pada awalnya.

Baca juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jalannya Pertempuran dalam 5 Babak

Sekitar satu jam kemudian, jurnalis AP melihat Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov keluar dari tenda tersebut.

Manturov termasuk pejabat Rusia yang telah dikenai sanksi oleh AS dan Inggris.

Di dalam, sebuah video memamerkan kekuatan sistem rudal permukaan-ke-udara milik Rusia, senjata yang juga digunakan saat ini untuk menyerang kota-kota di Ukraina.

Tenaga penjual menunjukkan senapan serbu Kalashnikov ke sejumlah tentara Emirat.

Di luar tenda, Russian Helicopters memamerkan beberapa pesawat sipilnya yang diapit oleh perempuan-perempuan muda yang mengenapan topi pilot berwarna perak.

Sementara itu, pasukan Angkatan Darat AS memamerkan contoh rudal anti-tank Javelin, di mana pengunjung yang penasaran boleh menembakkannya melalui simulasi komputer.

Angkatan Darat AS juga memamerkan persenjataan rudal Patriot di luar gedung pameran. Persenjataan itu digunakan pasukan AS di medan perang untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun pada 2022, untuk membantu pertahanan Abu Dhabi dari serangan para pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran.

Sementara itu, Israel juga menampilkan kontingen penuh perusahaan senjatanya untuk pertama kalinya sejak Uni Emirat Arab mengakui Israel secara diplomatik pada 2020. 

Baca juga: Mahasiswi Rusia Terancam Penjara 10 Tahun, Kampanye Anti-perang di Instagram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com