Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Baru Red Light District, Isap Ganja Ilegal, Alkohol Dibatasi

Kompas.com - 10/02/2023, 21:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Mengisap ganja di jalanan Red Light District Amsterdam akan diilegalkan.

Dewan kota mengumumkan langkah ini sebagai bagian dari serangkaian peraturan yang dirancang untuk mencegah tindakan turis yang seenaknya dan membuat hidup lebih layak bagi penduduk lokal.

Dengan lebih dari 18 juta pengunjung memadati jalan-jalan abad ke-17 yang sempit tahun lalu, penduduk Amsterdam telah lama mengeluh bahwa bagian tersibuk dari pusat kota, termasuk De Wallen atau distrik lampu merah, menjadi tidak layak huni.

Baca juga: Red Light District di Belanda Terapkan Aturan Baru Saat Buka Kembali Usai Lockdown

Dilansir dari Guardian, dewan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa merokok ganja bersama di depan umum di pusat kota akan dilarang mulai pertengahan Mei.

Mereka juga siap untuk mempertimbangkan perluasan larangan ke "kedai kopi ganja" jika perlu.

Pekerja seks juga harus menutup toko pada jam 3 pagi, yang sebelumnya jam 6 pagi.

Sementara bar, kafe, dan restoran harus tutup pada jam 2 pagi, jika sebelumnya jam 3 pagi pada hari kerja dan jam 4 pagi pada hari Jumat dan Sabtu.

Toko-toko di pusat kota, yang sudah dilarang menjual alkohol setelah pukul 16.00 dari Kamis hingga Minggu, harus mengeluarkan botol dan kaleng atau menyembunyikannya.

Larangan minum di depan umum akan diberlakukan dengan ketat.

“Penduduk kota tua sangat menderita akibat pariwisata massal dan penyalahgunaan alkohol dan narkoba di jalanan,” kata dewan tersebut.

Baca juga: Red Light District Amsterdam: Kawasan Prostitusi Legal Paling Berkelas

“Wisatawan juga menarik pengedar narkoba jalanan, yang pada gilirannya menyebabkan kejahatan dan ketidakamanan. Apalagi di malam hari, suasananya bisa suram,” tambahnya.

Surat kabar Amsterdam Het Parool menyebut tindakan itu sebagai hal bersejarah.

Mereka mencatat bahwa selama beberapa dekade Amsterdam telah dikenal di seluruh dunia sebagai kota di mana segala sesuatu mungkin dan semuanya diperbolehkan, termasuk merokok ganja di jalanan.

Namun baru-baru ini, tambahnya, overtourism telah membuat pusat kota tidak dapat ditinggali.

Baca juga: 3 WNI Tertangkap di Tempat Prostitusi di Malaysia, KBRI Kuala Lumpur Ungkapkan Keprihatinan

Turis asing dan pengunjung domestik membuat banyak keributan, buang air kecil di jalan, muntah, dan memperlakukan distrik itu sebagai taman hiburan, bukan area pemukiman.

Hampir seluruh dewan kota mendukung langkah-langkah baru tersebut, lapor media Belanda, yang akan terbuka untuk konsultasi selama sebulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com