Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Covid China, CDC Sebut Beijing Capai "Herd Immunity" Sementara

Kompas.com - 01/02/2023, 13:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China Wang Quanyi pada Selasa (31/1/2023) mengatakan, ibu kota Beijing sudah mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sementara dan wabah Covid-nya hampir berakhir.

Lonjakan kasus Covid China terjadi sejak pemerintah tiba-tiba mengakhiri kebijakan nol-Covid pada Desember 2022.

Dampaknya, rumah sakit dan krematorium di kota-kota besar termasuk Beijing penuh sesak.

Baca juga: China Klaim Kematian Harian Pasien Covid Turun 79 Persen

Akan tetapi, skala wabahnya sulit diverifikasi mengingat data resmi diyakini hanya mewakili sebagian kecil jumlah kasus Covid China sebenarnya.

Meski begitu ada indikasi lonjakan kasus mulai mereda. Pihak berwenang pekan lalu mengatakan, jumlah kematian akibat Covid secara nasional turun hampir 80 persen sejak awal Januari 2023.

Wang Quanyi selanjutnya memaparkan kepada media lokal, Beijing yang dihuni 22 juta orang sudah membangun perlindungan kekebalan kawanan sementara.

"Gelombang infeksi di Beijing ini telah mencapai puncaknya dan sekarang akan segera berakhir," imbuh Wang seperti dikutip Beijing News.

Beijing saat ini dalam keadaan infeksi sporadis dengan virus menunjukkan risiko penularan relatif rendah, ujar Wang, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga:

Jumlah orang yang berobat untuk penyakit mirip flu di rumah sakit besar Beijing turun lebih dari 40 persen selama 23-29 Januari 2023 dibandingkan pekan sebelumnya, menurut laporan Beijing News mengutip data pemerintah.

Wang menambahkan, penurunan jumlah kasus secara nasional menunjukkan akhir liburan Tahun Baru Imlek tidak akan terlalu berdampak, seiring kembalinya orang-orang ke Beijing dari wilayah-wilayah China lainnya.

Dia turut menyebutkan, Beijing akan mensurvei ribuan penduduk pada Februari dan Maret untuk menentukan berapa banyak yang memiliki antibodi terhadap Covid dalam plasma darah.

Survei tersebut akan menilai secara komprehensif keadaan infeksi virus corona di Beijing dan memberikan referensi untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya di masa mendatang, kata Wang.

Baca juga: Mengenal Strategi Nol Covid China, Begini Cara Kerja dan Risikonya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com