Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kenapa Jerman Ragu Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Kompas.com - 25/01/2023, 19:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Sabine Kinkartz/DW Indonesia

BERLIN, KOMPAS.com - Tekanan terhadap Jerman meningkat untuk mengirim tank tempur modern Leopard 2 ke Ukraina. Tapi Kanselir Olaf Scholz belum mengambil keputusan, karena partai dan pemilih Jerman masih terpecah.

Sekalipun tekanan dan kritik makin gencar terhadap Jerman, Kanselir Olaf Scholz tetap bergeming.

Dalam hal pengiriman panser tempur berat ke Ukraina, dia berulang kali menekankan tiga prinsip pemerintah:

Pertama, Ukraina harus menerima dukungan sebanyak mungkin; kedua, konflik langsung antara NATO dan Rusia harus dicegah; ketiga, tindakan sepihak oleh salah satu negara pendukung harus dihindari.

Baca juga: Akhiri Drama, Jerman Mau Kirim Tank Leopard 2 ke Ukraina

Keputusan harus dibuat hanya "dengan konsultasi dan koordinasi yang erat dengan teman dan sekutu kita," katanya sekali lagi pada akhir pekan.

"Kami tidak akan membiarkan diri kami membuat pernyataan gegabah. Kami tidak melihat kebutuhan untuk mengatakan sesuatu setiap 10 menit, hanya agar ada obrolan tentang hal-hal serius seperti perang dan perdamaian, atau keamanan negara kami dan Eropa," kata Scholz.

Banyak pengamat berspekulasi tentang alasan keraguan dan sikap Olaf Scholz berkaitan dengan permintaan Ukraina agar Jerman segera mengirimkan tank Leopard 2. Ada apa dengan Olaf Scholz dan partainya SPD?

Olaf Scholz bersama jajaran ketua SPD Lars Klingbeil (kiri) dan Saskia Esken (kanan).PHOTOTHEK/IMAGO IMAGES/JANINE SCHMITZ via DW INDONESIA Olaf Scholz bersama jajaran ketua SPD Lars Klingbeil (kiri) dan Saskia Esken (kanan).
Perspektif Sosialdemokrat SPD soal kebijakan luar negeri Jerman

Pada Senin (23/1/2023) partai SPD merilis makalah kebijakan luar negeri yang baru, yang menyerukan agar Jerman mengambil peran lebih besar di panggung internasional.

Makalah setebal 23 halaman itu berjudul: Sosial Demokrat menjawab pergolakan dunia,” dan dipresentasikan oleh salah satu jajaran ketua SPD, Lars Klingbeil, di Berlin.

Lars Klingbeil mengatakan, partai perlu menjawab pertanyaan mendasar: "Apa perspektif Sosial Demokrat? Bagaimana mendefinisikan hubungan kita dengan Rusia, China, dan Amerika Serikat? Bagaimana Eropa yang percaya diri dan berdaulat mendefinisikan dirinya sendiri, dan apa peran Jerman di dunia yang berubah dengan cepat ini?"

Memasok senjata ke zona perang memang masih menjadi topik baru dan sensitif bagi Jerman.

Minggu lalu, di salah satu acara talkshow politik paling populer di Jerman, pakar perdamaian dan konflik Nicole Deitelhoff menunjukkan bahwa selama beberapa dekade, telah ada "pemahaman tertentu" bahwa Jerman akan selalu bersikap menahan diri.

"Akan memakan waktu sangat lama," katanya, bagi Jerman untuk menerjemahkan makna "kepemimpinan" ke dalam kebijakan operasional dan ke dalam perencanaan strategis.

Sikap hati-hati Kanselir Olaf Scholz memang mendapat dukungan luas di partainya. Lars Klingbeil mengatakan di Berlin, ada "dukungan penuh" untuk koordinasi internasional yang erat mengenai masalah ini, dan untuk memastikan "bahwa kita sendiri tidak menjadi pihak yang berperang."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com