Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Konsumsi Bir dalam Kaleng

Kompas.com - 24/01/2023, 19:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber History

 VIRGINIA, KOMPAS.com - Bir kaleng tercatat pertama kali dijual pada 24 Januari 1935.

Ini terjadi tatkala kemitraan American Can Company dan Gottfried Krueger Brewing Company mengirimkan 2.000 kaleng Krueger's Finest Beer dan Krueger's Cream Ale kepada para peminum setia Krueger di Richmond, Virginia.

Sorak-sorai pun dimulai.

Banyak peminum didapati menyukai bir kaleng, sehingga mendorong Krueger memberikan lampu hijau untuk produksi lebih lanjut. 

Baca juga: Qatar Larang Penjualan Bir di Seluruh Stadion Piala Dunia 2022

Dilansir dari History, pada akhir abad ke-19, kaleng berperan penting dalam distribusi bahan makanan secara massal.

Tetapi, baru pada 1909, American Can Company melakukan upaya pertamanya untuk membuat bir kaleng.

Ini tidak berhasil, dan perusahaan kaleng AS itu harus mencobanya lagi.

Akhirnya pada 1933, setelah dua tahun melakukan penelitian, American Can mengembangkan sebuah kaleng bertekanan dan memiliki lapisan khusus untuk mencegah bir bersoda bereaksi secara kimiawi dengan kaleng.

Konsep bir kaleng awalnya tampak sulit dijual, tetapi Krueger's mengatasinya dan menjadi produsen bir pertama yang menjual bir kaleng di AS.

Tanggapannya luar biasa. Dalam waktu tiga bulan, lebih dari 80 persen distributor dilaporkan memasarkan bir kaleng Krueger.

Krueger's lantas menguasai pangsa pasar pembuat bir nasional yang awalnya didominasi tiga besar, yakni Anheuser-Busch, Pabst, dan Schlitz.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kebocoran Amonia Terjadi di Pabrik Pembuatan Bir Donetsk

Pesaing segera mengikuti, dan pada akhir 1935, lebih dari 200 juta kaleng telah diproduksi dan dijual.

Pembelian bir kaleng memang tidak seperti botol, yang mengharuskan konsumen membayar uang muka.

Kaleng juga lebih mudah ditumpuk, lebih tahan lama, dan lebih cepat dingin.

Alhasil, popularitas mereka terus meningkat sepanjang tahun 1930-an, dan kemudian meledak selama Perang Dunia II.

Baca juga: 2.000 Botol Bir Tumpah di Jalanan Korsel, Warga Sukarela Mengepel

Saat itu, pembuat bir AS mengirimkan jutaan kaleng bir ke tentara di luar negeri.

Setelah perang, perusahaan pembuat bir nasional mulai memanfaatkan distribusi massal dan mampu mengkonsolidasikan dominasi mereka atas pabrik bir lokal yang dulunya dominan.

Bir lokal sendiri tidak dapat mengendalikan biaya dan operasi seefisien rekan nasional mereka yang memakai kaleng.

Saat ini, bir kaleng dilaporkan menyumbang sekitar setengah dari industri bir AS senilai 20 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com