Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihajar Pentungan Polisi Saat Demo, Pria Perancis Kehilangan Testisnya

Kompas.com - 23/01/2023, 16:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pria harus diamputasi testisnya setelah dihajar polisi dengan pentungan yang begitu keras saat demo di Perancis.

Pengacara pria tersebut yaitu Lucie Simon pada Minggu (22/1/2023) mengatakan, kliennya sedang berunjuk rasa menentang penambahan usia pensiun ketika insiden terjadi.

Foto dan video dari demonstrasi pada Kamis (19/1/2023) yang beredar di media sosial menunjukkan seorang polisi memukul pria di antara kedua kakinya kemudian pergi. Pria itu terlihat memegang kamera.

Baca juga: Kandidat Presiden Nyeleneh Kenya George Wajackoyah: Kampanyekan Program Jual Ganja dan Testis Hyena

Simon kemudian mengajukan keluhan atas nama kliennya, insinyur Perancis-Spanyol berusia 26 tahun yang mengambil foto demonstrasi tersebut.

Keluhannya menyatakan, terjadi kekerasan yang menyebabkan mutilasi oleh orang yang memiliki otoritas publik.

"Itu pukulan yang sangat kuat sehingga testisnya harus diamputasi," katanya, dikutip dari kantor berita AFP. Ia menambahkan bahwa kliennya masih di rumah sakit.

"Ini bukan kasus pembelaan diri atau kebutuhan. Buktinya ada pada gambar yang kami miliki dan fakta bahwa dia kemudian tidak ditangkap."

Insinyur tersebut tinggal di pulau Guadeloupe Perancis, Karibia. Dia masih kaget dan terus bertanya mengapa terluka, ujar pengacaranya.

Baca juga:

Departemen kepolisian Paris sudah memerintahkan penyelidikan internal, serta menyebutkan bahwa insiden itu terjadi dalam konteks kekerasan ekstrem dan dalam manuver polisi untuk menangkap pelaku kekerasan.

Juru bicara Pemerintah Perancis Olivier Veran kepada stasiun tv BFMTV menyampaikan, dirinya turut berempati terhadap pria muda itu.

Namun, dia menekankan adanya kebutuhan untuk memahami kondisi intervensi ini terjadi.

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengungkapkan, 80.000 orang berdemo di Paris pada Kamis (19/1/2023) sebagai bagian protes nasional terhadap rencana Presiden Emmanuel Macron memperpanjang usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.

Namun, serikat CGT dari sayap kiri menghitung ada 400.000 pengunjuk rasa di ibu kota Perancis saat itu.

Di sekitar area Bastille di Paris, beberapa pedemo melemparkan botol, tempat sampah, dan granat asap ke arah polisi, yang membalas dengan gas air mata dan berusaha membubarkan para perusuh, menurut wartawan AFP di tempat kejadian.

Baca juga: Bela Diri, Wanita Ini Gigit Testis Pria Penyerangnya sampai Putus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com