Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Mengerikan Hiu di Pantai Utara Sydney, Lumba-lumba jadi Korban

Kompas.com - 21/01/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

SYDNEY, KOMPAS.com - Serangan hiu terhadap lumba-lumba memaksa penjaga pantai untuk mensterilkan perenang dari pantai utara Sydney.

Serangan oleh beberapa hiu di Pantai Shelly dekat Manly terjadi sekitar pukul 7 pagi pada hari Sabtu (21/1/2023), kata Surf Life Saving New South Wales (SLSNSW).

Penjaga pantai menutup pantai Shelly dan Manly selama sisa hari setelah serangan itu.

Baca juga: Kapal Terbalik di Perairan Penuh Hiu dan Buaya, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Sepotong Kayu

Seperti dilansir dari Guardian, hal ini mengakibatkan pembatalan acara penyelamat hidup selancar Manly Open Surf Classic.

Rekaman yang ditangkap oleh pesawat tak berawak dan dirilis oleh SLSNSW menunjukkan setidaknya dua hiu du lepas pantai.

Lumba-lumba tampak berjuang untuk berenang di perairan dangkal dengan luka yang terlihat di ekor dan sisinya.

Lumba-lumba itu kemudian mati.

Gambar lumba-lumba yang dirilis oleh SLSNSW menunjukkan setidaknya lima bekas gigitan di sekujur tubuhnya.

Penyelamat dengan selancar dan penjaga pantai segera menyuruh perenang pergi dari air dan karnaval selancar besar ditangguhkan.

Baca juga: 4 Nelayan Indonesia Didenda Ratusan Juta di Australia, Punya Sirip Hiu di Kapal

“Sebuah UAV (drone) Penyelamat Kehidupan Selancar telah memantau aktivitas hiu dari udara dan telah melihat sejumlah hiu di area tersebut," ujar SLSNSW.

Seorang saksi serangan mengatakan kepada Nine Network bahwa salah satu hiu berukuran panjang sekitar 3 meter.

Emily Pettersson berkata dia mendengar tentang lumba-lumba yang terluka itu, jadi dia berenang ke tempat yang dangkal untuk mencoba dan menemukannya.

"Mungkin sekitar 20m di depan pantai dan saya melihat lumba-lumba berenang lewat di satu sisi dan saya melihat bayangan di sisi kanan," kata Pettersson.

Baca juga: Perahu Tenggelam, Nelayan Bertarung Lawan Hiu dengan Tangan Kosong

"Jadi saya berbalik dan mungkin ada sekitar tiga meter hiu, yang bahkan tidak melihat saya, tapi lumba-lumba," tambahnya.

Saksi lain mengatakan kepada ABC bahwa mereka telah berada di pantai dan melihat lumba-lumba hanya berenang-renang di teluk.

Jools Farrell, wakil presiden Organisasi Penyelamatan dan Penelitian Cetacea di Australia (ORRCA), mengatakan kepada Manly Observer bahwa lumba-lumba itu mati karena luka-lukanya.

Dia mengatakan tidak jelas apakah otopsi akan dilakukan, tetapi ada kemungkinan lumba-lumba itu sakit sebelum penyerangan.

"Kami awalnya berpikir itu adalah lumba-lumba yang tidak sehat, jadi itu sebabnya dia terdampar di pantai," kata Farrell.

Baca juga: Influencer China Buat Konten Makan Ikan Hiu Putih dan Langsung Viral, tapi Begini Akhirnya

“Di daerah itu ada cukup banyak hiu, dan jika di daerah itu ada lumba-lumba yang tidak sehat, itu akan menarik hiu karena mereka bisa merasakannya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com