Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turkiye Ambil Alih Komando Pasukan Khusus NATO Selama 1 Tahun

Kompas.com - 21/01/2023, 07:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

ANKARA, KOMPAS.comTurkiye mengambil alih kepemimpinan pasukan khusus NATO, Response Force Maritime Component, dari Inggris selama setahun ke depan hingga 31 Januari 2034.

Kepemimpinan Turkiye atas Response Force Maritime Component akan dikomandoi oleh Turkish Maritime Force (Turmarfor).

Dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (20/1/2023), kepemimpinan pasukan elite tersebut sebelumnya dipegang oleh Inggris.

Baca juga: Kapal Ekspor Biji-bijian Ukraina Kandas, Selat Bosphorus Turkiye Sempat Ditutup

Komandan Turmarfor Laksamana Muda Huseyin Tigli mengatakan, NATO memiliki lima markas untuk pasukan Response Force Maritime Component.

Markas Turmafor, lanjut Tiglim, adalah salah satu dari kelima markas tersebut.

Tigli mengatakan, Turmafor memiliki markas besar yang dapat merencanakan dan mengoordinasikan operasi yang begitu komprehensif dan mengoordinasikan komando.

“Memberikan struktur markas yang kompeten untuk NATO menunjukkan pentingnya Turkiye pada NATO,” ujar Tiglim.

Baca juga: Meski Permusuhan Mereda, Turkiye Nyatakan Bisa Serang Suriah Kapan Saja

Seorang pejabat Angkatan Laut Turkiye dan Sekretaris Jenderal Turmarfor, Cuneyt Talayman, mengatakan bahwa komando siaga tinggi kesatuan laut NATO dibentuk untuk memberikan komando operasi jika terjadi krisis dan perang.

Talayman menuturkan, selain Turkiye, empat markas pasukan khusus Response Force Maritime Component terletak di Inggris, Perancis, Italia, Spanyol.

Kini, ujar Talayman, Jerman sedang dalam proses untuk membangun markas Response Force Maritime Component.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa misi-misi yang dijalankan pasukan khusus tersebut kemungkinan ditentukan sebagai pertahanan gabungan.

Baca juga: Untuk Gabung NATO, Swedia Tidak Akan Penuhi Semua Syarat Turkiye

Selain itu, penentuan misinya berkontribusi pada perlindungan integritas wilayah, operasi dukungan perdamaian, operasi embargo, perlindungan infrastruktur penting dan keamanan, serta operasi pasukan perintis.

Markas Turmarfor sendiri telah memulai aktivitasnya pada 2020 dengan penunjukan staf inti.

Setelah Turkiye, kepemimpinan pasukan khusus Response Force Maritime Component akan diambil alih Italia.

Baca juga: AS Setuju Ubah Ejaan Turki Jadi Turkiye

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Taiwan Akan Singkirkan 760 Patung Pemimpin China Chiang Kai-shek

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com