Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Di-hack, 200 Juta Alamat Email Pengguna Bocor

Kompas.com - 06/01/2023, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.comTwitter dilaporkah telah di-hack alias diretas dan ratusan juta alamat email pengguna diunggah di forum online.

Laporan tersebut disampaikan seorang peneliti keamanan siber, Alon Gal, di LinkedIn, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (6/1/2023).

Gal adalah salah satu dari pendiri perusahaan pemantauan keamanan siber asal Israel, Hudson Rock.

Baca juga: Fitur Pencegahan Bunuh Diri di Twitter Dihapus

Dia menuturkan, para hacker telah mencuri alamat email lebih dari 200 juta pengguna Twitter dan diunggah di forum online.

Gal menambahkan, peretasan tersebut akan menyebabkan lebih banyak peretasan lanjutan, phishing yang ditargetkan, dan doxing alias menyebarkan informasi pribadi dari seseorang.

Gal berujar bahwa peretasan yang terjadi di Twitter tersebut adalah salah satu kebocoran data paling besar yang pernah dia lihat.

Baca juga: Wanita Ini Viral Setelah Pura-pura Terpilih jadi CEO Twitter

Twitter belum mengomentari laporan tersebut. Tidak jelas tindakan apa yang akan diambil Twitter untuk menyelidiki atau memulihkan masalah tersebut.

Tangkapan layar di sebuah forum online, tempat data muncul pada Rabu (4/1/2023), telah beredar di internet.

Reuters belum bisa memverifikasi secara independen bahwa data di forum online tersebut asli atau benar-benar berasal dari Twitter.

Baca juga: 13 Kekacauan Twitter sejak Dibeli Elon Musk

Troy Hunt, pencipta situs informasi kebocoran data Have I Been Pwned, mengatakan di Twitter bahwa tampaknya data yang bocor “seperti yang dideskripsikan”.

Sejauh ini belum ada ada petunjuk tentang identitas atau lokasi hacker alias peretas di balik peretasan tersebut tersebut.

Reuters melaporkan, jika benar terjadi, peretasan tersebut kemungkinan terjadi paling cepat tahun 2021, sebelum Elon Musk mengambil alih kepemilikan Twitter.

Baca juga: Elon Musk Akan Mundur dari CEO Twitter jika Sudah Ada Penggantinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com