Saudara Bos Kartel Besar Ditangkap, Meksiko Persiapkan Serangan Balas Dendam

MEXICO CITY, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Meksiko pada Selasa (20/12/2022) mengumumkan telah menangkap Antonio Oseguera Cervantes.

Antonio Oseguera adalah saudara laki-laki Nemesio "El Mencho" Oseguera, bos El Cartel Jalisco Nueva Generacion (CJNG), salah satu kartel narkoba terbesar di Meksiko.

CJNG adalah salah satu organisasi kriminal paling produktif sekaligus kejam di Meksiko bahkan dunia.

Baca juga: Pria Bersenjata Bunuh 6 Polisi Meksiko di Daerah Perang Kartel Narkoba

Kartel narkoba ini bahkan meninggalkan cengkeraman di Benua Amerika, Asia, dan Eropa, sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Kini, pihak berwenang di Meksiko mengambil tindakan pencegahan apa pun bila CJNG balas dendam.

Menurut militer Meksiko, Antonio Oseguera ditangkap di Negara Bagian Jalisco pada Selasa dini hari waktu setempat.

Baca juga: Kartel Narkoba Meksiko Ingatkan Perang Narkotika Tidak Boleh Sentuh Orang Tak Bersalah

Dia diringkus atas tuduhan pencucian uang, perolehan senjata dalam jumlah besar, dan koordinasi tindakan kekerasan terhadap kelompok lawan.

Kementerian Keuangan AS bahkan mengecapnya sebagai kompanyon CJNG yang bertanggung jawab atas pencucian uang dan perdagangan narkoba internasional.

Sedangkan badan narkotika AS, Drug Enforcement Administration (DEA), menawarkan hadiah sebesar 10 juta dollar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan El Mencho.

Baca juga: Kartel Narkoba Salah Kirim Kokain Bernilai Rp 1 Triliun ke Supermarket, Dibungkus Bareng Pisang

Penangkapan Antonio Oseguera terjadi setelah laporan penculikan Kolonel Jose Isidro Grimaldo Munoz yang dilakukan CJNG pada 10 Desember saat dia sedang berlibur.

Jose Isidro diculik oleh anggota CJNG yang bersenjata di Jalisco, daerah di mana kartel tersebut sangat berpengaruh.

Menyusul penangkapan Antonio Oseguera, pihak berwenang di Meksiko dilaporkan telah mengambil tindakan pencegahan balas dendam dari CJNG.

Baca juga: Kartel Narkoba Tutup Puluhan Kota di Kolombia, Protes Pemimpinnya Diekstradisi ke AS