Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Pemerintah Iran Bantah Polisi Moral Dibubarkan

Kompas.com - 05/12/2022, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

TEHERAN, KOMPAS.com – Media Pemerintah Iran membantah kabar yang menyebutkan bahwa polisi moral telah dibubarkan.

Sebelumnya, kantor berita ISNA menyebutkan, Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri menuturkan bahwa polisi moral Iran dibubarkan.

Montazeri menyampaikan itu dalam konferensi agama di mana dia menanggapi seorang peserta yang bertanya mengapa polisi moral dibubarkan.

Baca juga: Iran Disebut Sedang Tinjau Ulang UU Wajib Jilbab

"Polisi moralitas tidak ada hubungannya dengan peradilan dan telah dihapuskan," kata Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri pada Sabtu (3/12/2022) malam waktu setempat, sebagaimana diberitakan kantor berita ISNA.

Dia menambahkan, kejaksaan akan terus memantau perilaku masyarakat.

Di sisi lain, stasiun televisi Pemerintah Iran Al-Alam membantah kabar tersebut.

Baca juga: Iran Akhirnya Bubarkan Polisi Moral Setelah Dilanda Demo Hampir 3 Bulan

Al-Alam mengatakan, Kementerian Dalam Negeri-lah yang mengawasi polisi moral, bukan kejaksaan.

Al-Alam mengeklaim, media asing mem-framing komentar Montazeri sebagai kemunduran pihak Iran dari sikapnya terhadap hijab dan moralitas agama sebagai akibat dari protes, sebagaimana dilansir CNN.

Akan tetapi, lanjut Al-Alam, komentar Montazeri mengenai polisi moral dapat dipahami. Pasalnya, polisi moral tidak berhubungan langsung dengan lembaga peradilan.

Baca juga: Rumah Keluarga Atlet Panjat Tebing Iran yang Bertanding Tanpa Jilbab Dihancurkan

“Namun, tidak ada pejabat Republik Islam Iran yang mengatakan bahwa Patroli Bimbingan telah ditutup,” kata Al-Alam, Minggu (4/12/2022) sore.

“Beberapa media asing telah mencoba menafsirkan kata-kata ini oleh jaksa agung sebagai Republik Islam mundur dari masalah jilbab dan kesopanan dan mengeklaim bahwa itu karena kerusuhan baru-baru ini,” sambung Al-Alam.

CNN menghubungi Kementerian Dalam Negeri Iran untuk dimintai komentar, tetapi belum mendapatkan respons.

Baca juga: Paradoks Protes Iran: 300 Orang Tewas, Presiden Berkoar-koar Negara Jamin Kebebasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com