Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Keluarga Atlet Panjat Tebing Iran yang Bertanding Tanpa Jilbab Dihancurkan

Kompas.com - 04/12/2022, 18:45 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

TEHERAN, KOMPAS.com - Rumah milik keluarga Elnaz Rekabi, atlet panjat tebing Iran yang bertanding di luar negeri tanpa jilbab, dilaporkan telah dihancurkan.

Atlet berusia 33 tahun itu sebelumnya dianggap melanggar kode berpakaian wajib Iran dalam kompetisi di Korea Selatan.

Namun, belakangan dia mengatakan kerudungnya jatuh "secara tidak sengaja".

Baca juga: Elnaz Rekabi, Atlet Panjat Tebing Wanita Iran Dirumorkan Hilang Setelah Bertanding Tanpa Jilbab di Seoul

BBC diberi tahu bahwa permohonan maafnya dilakukan dengan terpaksa.

Penentangan terhadap kewajiban berjilbab bagi perempuan telah mendorong aksi protes yang melanda Iran. Keputusan sang atlet bahkan dipuji-puji kalangan demonstran.

Akan tetapi, sebuah rekaman video yang menunjukkan sebuah rumah dengan medali olahraga berserakan di lantai mulai tersebar di internet pekan ini.

Davood, adik laki-laki Elnaz Rekabi dan juga seorang atlet ternama, tampak menangis dalam video tersebut.

Elnaz Rekabi yang tidak berhijab saat bertanding dalam Kejuaraan Asia pada Oktober 2022 lalu menjadi viral di media sosial.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Elnaz Rekabi yang tidak berhijab saat bertanding dalam Kejuaraan Asia pada Oktober 2022 lalu menjadi viral di media sosial.

Para aktivis anti-pemerintah mengecam penghancuran rumah Rekabi ini sebagai tindakan balas dendam terhadap atlet panjat tebing Iran tersebut, meskipun tidak jelas kapan rekaman video tersebut diambil.

Baca juga: Iran Akhirnya Bubarkan Polisi Moral Setelah Dilanda Demo Hampir 3 Bulan

Kantor berita semi-pemerintah Tasnim mengonfirmasi bahwa rumah tersebut telah dihancurkan, namun mengatakan ini karena keluarga Rekabi tidak memiliki izin yang sah untuk pembangunannya.

Laporan Tasnim menyebut semua ini terjadi sebelum Rekabi berkompetisi tanpa kerudung pada bulan Oktober.

Perempuan di Iran diwajibkan untuk menutup rambut mereka dengan kerudung, atau hijab, serta lengan dan kaki mereka dengan pakaian longgar.

Atlet perempuan juga harus mematuhi kode berpakaian ini ketika mereka resmi mewakili Iran dalam kompetisi di luar negeri.

Banyak orang menyambut Rekabi di Bandara Teheran usai kompetisi di Korea Selatan, mereka memanggilnya "pahlawan".

Dia tiba di bandara tanpa kerudung, menutupi rambutnya dengan topi baseball hitam dan hoodie.

Baca juga: Paradoks Protes Iran: 300 Orang Tewas, Presiden Berkoar-koar Negara Jamin Kebebasan

Keesokan harinya dia bertemu dengan menteri olahraga Iran dengan pakaian yang sama, menimbulkan kecurigaan bahwa dia tidak pulang ke rumah selama waktu itu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com