Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Madrasah Afghanistan, Sedikitnya 19 Tewas, 24 Luka-luka

Kompas.com - 01/12/2022, 09:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Setidaknya 19 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka pada Rabu (30/11/2022) akibat ledakan di sebuah madrasah di kota Aybak, Afghanistan utara.

Sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, ada lusinan ledakan dan serangan yang menargetkan warga sipil Afghanistan.

Sebagian besar dari ancaman keamanan itu diklaim dilakukan oleh cabang lokal dari kelompok ISIS.

Dokter di Aybak, sekitar 200 kilometer utara ibukota Kabul, mengatakan korban sebagian besar anak muda.

"Semuanya adalah anak-anak dan orang biasa," kata dokter yang meminta namanya tidak disebutkan kepada AFP.

Baca juga: Ledakan Guncang Madrasah di Afghanistan saat Waktu Shalat, 15 Tewas

Seorang pejabat provinsi mengonfirmasi ledakan di madrasah Al Jihad, tetapi tidak dapat memberikan angka korban.

Taliban, yang sering mengecilkan jumlah korban, mengatakan 10 mahasiswa tewas dan "banyak lainnya" terluka.

"Detektif dan pasukan keamanan kami bekerja dengan cepat untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan yang tak termaafkan ini dan menghukum mereka atas tindakan mereka," cuit juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafay Takor.

AFP melaporkan gambar dan video yang beredar di media sosial, yang tidak dapat segera diverifikasi, menunjukkan Taliban mengambil jalan melalui tubuh yang berserakan di lantai sebuah bangunan.

Sajadah, pecahan kaca, dan puing-puing lainnya berserakan di tempat kejadian.

Dokter Aybak mengatakan beberapa pasien yang terluka parah telah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih lengkap di Mazar-i-Sharif, yang berjarak sekitar 120 kilometer melalui jalan darat.

"Mereka yang ada di sini... kebanyakan terluka oleh pecahan peluru dan gelombang ledakan. Ada beberapa pecahan peluru di tubuh dan wajah mereka," katanya.

Baca juga: Taliban Mulai Terapkan Hukum Syariah Penuh di Afghanistan, Legalkan Eksekusi Publik hingga Amputasi Pencuri

'Serangan tidak masuk akal'

Amerika Serikat (AS) yang menarik pasukan dari Afghanistan tahun lalu setelah dua dekade, menyesalkan serangan itu dan korban jiwa anak-anak.

"Amerika Serikat mengutuk serangan tidak masuk akal terhadap warga sipil tak berdosa ini. Semua anak Afghanistan memiliki hak untuk pergi ke sekolah tanpa rasa takut," tulis Tom West, perwakilan khusus AS di Afghanistan, di Twitter.

Aybak adalah ibu kota provinsi kecil tapi kuno, yang menjadi terkenal sebagai pos pemberhentian karavan bagi para pedagang selama abad keempat dan kelima dan merupakan pusat ajaran Buddha yang penting saat itu.

Halaman:
Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com