Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Persaingan Antariksa di Pasifik dan Pilihan Indonesia

Kompas.com - 30/11/2022, 09:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KINI dunia memasuki era persaingan antariksa (space-race). Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) di Pentagon pada 22 November 2022, misalnya, resmi membentuk satu unit khusus permanen Angkatan Antariksa (US Space Force) Indo-Pacific Command, komando tempur terbesar dari Pentagon selama ini, di basis Hawaii, AS. US Space Forces Indo-Pacific itu dipimpin Brigjen Anthony Mastalir yang didukung oleh 21 anggota.

Meski unitnya kecil, Space Forces Indo-Pacific AS mendukung operasi navigasi satelit, komunikasi, dan peringatan rudal (missile warning). Jenderal David Thompson, wakil komandan operasi antariksa AS melihat, stategi AS itu adalah pilihan untuk merespons kekuatan antariksa Tiongkok: “Every day, Secretary of Defense [Lloyd] Austin reminds us of our pacing challenge, and that’s China.

Baca juga: Antisipasi dan Kendali Risiko Puing-Sampah Antariksa

Maka, bulan-bulan akan datang, unit itu siap merajut jaringan operasi dengan US Forces Korea, US Central Command, dan US European Command.

Unit permanen Space Force AS itu juga siap melayani jasa komersial, riset, dan Pemerintah AS. Unit itu juga siap menjamin efektivitas pasukan tempur Space Command AS, intelijen, dan mitra komersial.

Unit Space Force di Pasifik itu melapor langsung ke Komandan US Indo-Pacom dan Komandan Space Operations Pentagon di Washington, AS.

Anyone who might wish us harm in that region to understand that's what we pay attention to every single day,” papar Jenderal David D Thompson (T Novelly, 22/11/2022) tentang alasan prioritas pertama pembangunan unit permanen Space Force AS di Pasifik.

Misi awal Space Force AS itu ialah analisa dan perencanaan dengan skenario ancaman berasal dari kekuatan antariksa Tiongkok.

Tahun 2019, Presiden AS Donald Trump membentuk US Space Force dengan fokus awal ke zona Timur Tengah, khususnya Irak, Suriah, Teluk Arab, dan Iran. Angkatan Antariksa AS dibayangkan sebagai game-changer perang modern yang sangat bergantung pada ‘perang’ di ruang angkasa.

Satellites have become the name of the game,” tulis Mike Wagenheim di The Jerusalem Post edisi 22 Mei 2020.

Sebab satelit memberi informasi kunci bagi operasi militer di darat, laut, dan udara hingga bom-bom cerdas dengan presisi tinggi khususnya pada perang-perang kota di Timur Tengah.

Pergeseran ke Pasifik

Space Force AS dirancang sebagai unit komando pertahanan, bukan menghancurkan satelit negara lain, misalnya Rusia dan Tiongkok. Menurut riset dan kajian Ilan Goldenberg, direktur Middle East Security Program (2020), fungsi Space Force AS ialah menjaga 24 satelit GPS AS dan jaringan perangkat kerasnya; satelit-satelit itu adalah mata dan telinga AS selama ini di Timur Tengah dan zona-zona lainnya.

Kini kegiatan warga di berbagai negara juga sangat bergantung pada sinyal GPS; bukan cuma prajurit di zona operasi dan pertahanan negara, tetapi pengguna kartu kredit, peneliti, pedagang dan pembeli, komunikasi, dan sejenisnya bergantung pada sinyal GPS. Maka jika sinyal itu terganggu, sistem ekonomi, keamanan, dan ilmiah terganggu pada suatu negara.

Misalnya, taktik jamming dapat menahan aliran sinyal dari satelit-satelit. Di zona Timur Tengah akhir-akhir ini, persaingan antariksa diantisipasi oleh berbagai negara. Misalnya, Iran berhasil mengorbit satelit April 2020. Uni Emirat Arab menyiapkan investasi 5 miliar dollar AS khusus program antariksa dan meluncurkan pengorbit Mars.

Baca juga: Pertama Kali, Gas dari Asteroid Ryugu Diambil Wahana Antariksa Hayabusa 2

Februari 2020, Arab Saudi melibatkan Lockheed Martin, perusahan senjata asal AS, meluncurkan satelit komunikasi. Israel masih menjadi kekuatan antariksa di Timur Tengah.

Kita juga lihat sekutu AS, misalnya Jerman, Kanada, dan Australia, ikut-serta dalam operasi-operasi antariksa pada Combined Space Operations Center AS (US Space Command) di negara bagian California, AS. Australia adalah satu dari negara di Pasifik selama ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com