Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar PBB: Perlakukan Taliban kepada Perempuan Bisa Termasuk Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Kompas.com - 26/11/2022, 15:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Perlakuan Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan Afghanistan mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Hal tersebut disampaikan Pelapor Khusus PBB untuk Afghanistan yang berisi 10 pakar dalam laporannya pada Jumat (25/11/2022).

Para pakar mengatakan, perlakuan Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan dapat dianggap sebagai "penganiayaan gender" di bawah Statuta Roma di mana Afghanistan ada di dalamnya.

Baca juga: Taliban Dilaporkan Bantu Qatar Bangun Stadion Piala Dunia

Sejauh ini, Taliban telah melarang para perempuan dan anak perempuan piknik ke taman dan pusat kebugaran.

Kelompok tersebut juga membatasi perempuan serta anak perempuan ke sekolah dan universitas.

Para ahli PBB menuturkan, pengurungan perempuan di rumah sama saja dengan pemenjaraan, sebagaimana dilansir Reuters.

Mereka menambahkan, hal itu kemungkinan akan mengarah pada peningkatan tingkat kekerasan dalam rumah tangga dan masalah kesehatan mental.

Baca juga: Taliban Hukum Cambuk Lusinan Orang Afghanistan di Depan Umum Termasuk Tiga Wanita

Para ahli mengutip penangkapan aktivis perempuan Zarifa Yaqobi beserta empat rekan laki-lakinya bulan ini.

Menanggapi laporan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan bentukan Taliban, Abdul Qahar Balkhi, balik membalas bahwa banyak warga Afghanistan yang tidak bersalah disanksi PBB.

“Hukuman kolektif saat ini terhadap warga Afghanistan yang tidak bersalah oleh rezim sanksi PBB semuanya atas nama hak-hak perempuan dan kesetaraan sama dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Balkhi.

Baca juga: Taliban Mulai Terapkan Hukum Syariah Penuh di Afghanistan, Legalkan Eksekusi Publik hingga Amputasi Pencuri

Taliban kembali menguasai Afghanistan pada Agustus 2021 setelah pasukan asing pimpinan AS meninggalkan negara tersebut.

Saat mengambil alih kekuasaan, Taliban berjanji akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam.

Barat telah mengatakan bahwa Taliban perlu menegakkan hak-hak perempuan, termasuk membuka sekolah khusus perempuan.

Baca juga: Taliban Bunuh 6 Anggota ISIS, Gerebek Persembunyian Malam Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com