ALGIERS, KOMPAS.com - Pengadilan Aljazair pada Kamis (24/11/2022), menjatuhkan hukuman mati kepada 49 orang yang main hakim sendiri dengan membunuh seorang pria yang dituduh memulai kebakaran hutan pada Agustus 2021.
Negara Afrika Utara itu padahal telah mempertahankan moratorium pelaksanaan hukuman mati sejak eksekusi terakhir pada 1993.
Kasus ini bermula ketika sejumlah orang dilaporkan telah memukuli Djamel Ben Ismail (38) hingga tewas setelah dia menyerahkan diri ke kantor polisi di wilayah Tizi Ouzou.
Baca juga: Mesir, Aljazair, dan Tunisia Umumkan Idul Fitri 2022 Jatuh pada Senin 2 Mei
Ismail pergi ke sana setelah mendengar bahwa dia dicurigai melakukan pembakaran hutan yang menewaskan sedikitnya 90 orang di seluruh negeri.
Belakangan diketahui bahwa Ben Ismail padahal menuju ke wilayah itu untuk menjadi sukarelawan membantu memadamkan api.
“Pengadilan di Dar El Beida pada Kamis menghukum mati 49 orang atas pembunuhan Ben Ismail dan mutilasi tubuhnya," lapor Kantor berita Aljazair, APS.
Pengadilan Aljazair disebut juga menjatuhkan hukuman penjara kepada 28 terdakwa lainnya dari dua tahun hingga satu dekade penjara tanpa pembebasan bersyarat.
Video yang diposting secara online pada saat itu menunjukkan kerumunan orang mengepung sebuah mobil polisi dan memukuli seorang pria di dalamnya, kemudian menyeretnya keluar dan membakarnya, dengan beberapa mengambil selfie.
Baca juga: Aljazair Juga Krisis Minyak Goreng: Serasa Beli Narkoba
Gambar-gambar yang mengejutkan dibagikan secara luas dan memicu kemarahan di Aljazair.
Kelompok hak asasi manusia LADDH Aljazair menyerukan ketenangan dan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan keji untuk diadili.
"Gambar-gambar ini merupakan trauma lain bagi keluarga dan orang-orang Aljazair, yang sudah terkejut oleh kebakaran itu," kata LADDH, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.
Ayah korban, Noureddine Ben Ismail, dipuji secara luas karena menyerukan ketegangan dan "persaudaraan" di antara warga Aljazair meskipun putranya telah dibunuh.
Kebakaran Aljazair sendiri dipicu oleh gelombang panas yang terik, tetapi pihak berwenang juga menyalahkan pelaku pembakaran dan "penjahat" atas wabah tersebut.
Mereka juga menyalahkan gerakan kemerdekaan wilayah mayoritas Berber di Kabylie yang membentang di sepanjang pantai Mediterania di sebelah timur Aljazair.
Baca juga: Mantan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika Meninggal di Umur 84 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.