Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piala Dunia: Timnas Iran Tanpa Ekspresi, Tak Nyanyikan Lagu Kebangsaan untuk Dukung Demo Anti-Pemerintah

Kompas.com - 22/11/2022, 08:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Para pemain tim nasional Iran dalam pertandingan pertama Grup B Piala Dunia 2022 melawan Inggris, tidak menyanyikan lagu kebangsaan dan memasang mimik wajah tanpa ekspresi pada Senin (21/11/2022).

Aksi ini dilakukan untuk mendukung pengunjuk rasa anti-pemerintah di Iran, yang diguncang demo berkepanjangan setelah kematian Mahsa Amini.

Menjelang pertandingan yang berkesudahan dengan skor 6-2 untuk kekalahan Iran itu, kapten Alireza Jahanbakhsh mengatakan, tim memutuskan bersama untuk menolak menyanyikan lagu kebangsaan.

Baca juga: Protes Iran Bergema di Piala Dunia Qatar, Dari Pemain hingga Suporter Tunjukkan Solidaritas

Dikutip dari kantor berita AFP, para pemain Iran berdiri dengan wajah kaku saat lagu kebangsaan mereka berkumandang di Stadion Internasional Khalifa, Doha.

Iran diguncang demo nasional selama dua bulan sejak kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang tewas usai ditahan polisi moral pada 16 September 2022.

Mahsa Amini meninggal tiga hari setelah penangkapannya di Teheran atas dugaan pelanggaran aturan berpakaian bagi perempuan, termasuk kewajiban berjilbab.

Banyak penentang rezim Iran juga mengungkapkan kemarahan, karena mereka memandang pemerintah kurang mendukung skuat asuhan Carlos Queiroz berjuluk Tim Melli tersebut.

Setelah para pemain berdiri tanpa ekspresi saat lagu kebangsaan berkumandang, kamera TV langsung menyorot seorang perempuan di tribune yang mengenakan kerudung dan berlinang air mata.

Baca juga:

Spanduk dengan slogan gerakan protes yaitu "Kebebasan Hidup Wanita" dikibarkan sebentar di oleh para suporter Iran, dan sesekali teriakan "Azadi, Azadi", yang berarti "kebebasan, kebebasan", terdengar.

Di ibu kota Iran, Teheran, sekitar 200 orang berkumpul untuk menonton pertandingan di layar raksasa dekat perpustakaan nasional.

Farzad, mahasiswa berusia 21 tahun yang tidak mau menyebutkan nama lengkapnya mengatakan, “Saya selalu mendukung timnas, tapi kali ini tidak karena para pemain tidak mendukung rakyat.

"Pada kesempatan ini, saya tidak kecewa dengan kekalahan tim," ungkapnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Protes Iran Belum Reda, Tindakan Polisi Makin Keras: Lepaskan Tembakan dan Pukuli Wanita di Stasiun Kereta

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP

Terkini Lainnya

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Global
Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com