Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapung di Lautan, Bangkai Kapal Misterius Asal Indonesia Ini Bikin Bingung Penduduk Australia

Kompas.com - 21/11/2022, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MILINGIMBI, KOMPAS.com - Di rumahnya di pulau terpencil Milingimbi, di lepas pantai timur laut Arnhem Land, penjaga pantai Australia John Skuja menyimpan sebuah benda sebagai pengingat bahaya bekerja di laut.

"Hanya sepotong kayu, agak melengkung dan panjangnya sekitar 70 sentimeter, bagian dari lambung kapal dari bencana yang tidak diketahui," kata dia.

"Kami tak tahu berapa banyak nyawa yang sudah hilang dari kapal tenggelam di perairan utara Australia," kata John kepada ABC News.

Baca juga: 14 Jam Terombang-ambing di Laut Malaysia, Nelayan Indonesia Ini Ditemukan Selamat dengan Berpegangan pada Jeriken

Pria ini sudah delapan tahun tinggal di sana, bekerja sebagai manajer Penjaga Pantai Kepulauan Crocodile, sebuah gugusan pulau-pulau kecil termasuk Milingimbi.

Para penjaga pantai bertugas menjaga tanah milik Yolngu, termasuk lahan basah, sungai-sungai, dan kawasan lautnya.

Yolngu adalah salah satu suku Pribumi Australia.

Menurut catatan sejarah, masyarakat Yolngu pernah menjalin hubungan dengan pelaut-pelaut Makassar yang datang ke sana untuk mencari teripang pada beberapa abad silam.

Jadi, ketika sejumlah nelayan Yolngu melihat objek misterius yang sangat besar mengambang di dekat titik paling utara Pulau Murrungga akhir pekan lalu, John adalah orang yang mereka panggil untuk menyelidikinya.

"Ketika pertama kali tiba di sana, dari jauh kami bisa melihat bentuk yang tidak biasa," jelas John.

"Saat kami mendekat, bisa terlihat jelas itu sebuah kapal yang terbalik," kata dia.

Baca juga: Perahu Tenggelam, Nelayan Bertarung Lawan Hiu dengan Tangan Kosong

Menurut saksi mata, kapal berukuran panjang 25 meter dengan lambung yang terbuat dari fiber-glass dan kayu, kini tertutup kotoran burung dan lumut.

Gumpalan besar jaring pukat harimau tampak masih terlilit di bagian baling-baling.

John tidak bisa memastikan apakah kapal itu tenggelam akibat terlilit oleh pukat harimau.

Bukan hal yang aneh jika puing-puing dan sampah terdampar di pantai Arnhem Land yang masih asli, tapi ukurannya yang besar ini menimbulkan masalah bagi penduduk Yolngu.

"Masyarakat di sini khawatir karena lokasinya dekat dengan situs keramat. Tapi pemilik tradisional tanah ini memberi izin kepada kami 'orang Balanda' (istilah penduduk Yolngu untuk orang Barat yang diadopsi dari Bahasa Makassar) untuk menyelidikinya," kata John.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com