Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim: Gletser Mencair, Ribuan Ton Bakteri Merebak ke Lingkungan

Kompas.com - 21/11/2022, 10:31 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan memperingatkan bahwa sejumlah besar bakteri dapat merebak ke lingkungan akibat banyaknya gletser di dunia yang meleleh akibat perubahan iklim.

Patogen yang berbahaya bisa jadi ada di antara ribuan mikroba yang lepas ke sungai dan danau, kata para ilmuwan.

Sekelompok peneliti di Universitas Aberystwyth, Wales, mengatakan, penelitian mereka menekankan perlunya tindakan cepat untuk mengerem pemanasan global.

Baca juga: Pakistan Hanya Sumbang Kurang dari 1 Persen Pemanasan Global, tapi Saat Ini Tenggelam oleh Banjir

Mereka mempelajari air lelehan dari delapan gletser di berbagai daerah di Eropa dan Amerika Utara serta dua situs di Greenland.

Gletser adalah bongkahan es raksasa yang terbentuk selama ratusan atau ribuan tahun. Seiring Bumi memanas, mereka mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan — menyebabkan permukaan laut naik.

Tim di Universitas Aberystwyth memperkirakan situasi tersebut dapat mengakibatkan lebih dari 100.000 ton mikroba, termasuk bakteri, terlepas ke lingkungan selama 80 tahun ke depan. Jumlah tersebut sebanding dengan semua sel di setiap tubuh manusia di bumi.

Ahli mikrobiologi, Arwyn Edwards, mengatakan penelitian tersebut untuk pertama kalinya menunjukkan dengan jelas skala besar mikroorganisme yang hidup di permukaan atau terkunci di dalam gletser Bumi.

Baca juga: Kondisi Inggris dan Eropa Sangat Panas akibat Pemanasan Global

"Jumlah mikroba yang dilepaskan sangat tergantung pada seberapa cepat gletser mencair, dan oleh karena itu seberapa cepat kita terus menghangatkan planet ini," katanya.

Para peneliti berangkat ke Greenland untuk mempelajari air lelehan gletser.UNIVERSITAS ABERYSTWYTH via BBC INDONESIA Para peneliti berangkat ke Greenland untuk mempelajari air lelehan gletser.

Perhitungan tim didasarkan pada skenario pemanasan "sedang", seperti yang dikembangkan oleh IPCC, panel ahli iklim internasional.

Ini akan membuat suhu global naik rata-rata antara 2 derajat Celsius dan 3 derajat Celsius pada 2100.

Ketika aliran mikroba ke sungai, danau, fjord, dan laut meningkat, bisa ada dampak signifikan bagi kualitas air, Edwards menjelaskan.

Baca juga: Pegunungan Alpen Berubah Warna dari Putih Salju Menjadi Hijau Tumbuhan, Pemanasan Global Kian Gawat?

Tapi dalam beberapa dekade kemudian keran mikroba itu akan mati, karena gletser akan menghilang sepenuhnya.

"Secara global ada 200.000 resapan yang menerima air dari lelehan glasial dan beberapa di antaranya adalah lingkungan yang sangat sensitif, yang kurang berkembang dalam hal karbon organik dan nutrisi," ucap Edwards.

"Di tempat lain ada banyak kegiatan ekonomi dan miliaran manusia yang mata pencahariannya bergantung pada air yang pada akhirnya berasal dari gletser itu," sambungnya.

"Kita menganggap gletser sebagai cadangan air beku tetapi pelajaran utama dari penelitian ini adalah bahwa mereka juga merupakan ekosistem tersendiri," imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com