Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Puji Deklarasi KTT G20 di Bali: Kemenangan Akal Sehat

Kompas.com - 18/11/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin memuji deklarasi bersama yang disepakati KTT G20 sebagai kemenangan akal sehat.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis (17/11/2022), sebagaimana dilansir TASS.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam deklarasi bersama G20 Bali Leaders Declaration, “mayoritas” anggota G20 mengecam keras perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk.

Baca juga: Video Xi Jinping Kritik PM Kanada di Sela KTT G20, Ini Bantahan China

Deklarasi tersebut diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam penutupan KTT G20 pad Rabu (16/11/2022) di The Apurva Kempinski, Bali.

Dalam dokumen G20 Bali Leaders Declaration yang dilihat Kompas.com, salah satu poinnya berkaitan dengan perang di Ukraina.

Anggota G20 menyebut perang di Ukraina menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa, dan memperburuk kerentanan dalam ekonomi global.

Di satu sisi, posisi setiap negara G20 tetap sama dengan forum-forum lain, termasuk dalam Resolusi Sidang Umum PBB pada 12 Maret 2022 yang menyesalkan agresi Rusia terhadap Ukraina, serta menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat dari wilayah Ukraina.

Baca juga: Kehidupan Warga Bali Saat KTT G20, Ada yang Untung dan Rugi

Dalam resolusi PBB tersebut, sebanyak 14 negara sepakat, lima negara menolak, 35 negara abstain, dan 12 negara absen.

Adapun, dari 20 negara anggota G20, hanya Rusia yang menolak resolusi PBB tersebut, sedangkan China dan India abstain.

Selain itu, ada beberapa poin khusus terkait sektor energi. Dalam hal ini, para pemimpin G20 menyepakati untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif.

Menanggapi tercapainya G20 Bali Leaders Declaration, Peskov menyampaikan bahwa deklarasi tersebut merupakan kemenangan untuk akal sehat.

“Itu menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menahan agresivitas kolektif Barat dan mencapai kompromi, jika tidak, KTT G20 akan gagal mengadopsi deklarasi akhir untuk pertama kalinya dalam sejarahnya,” kata Peskov.

Baca juga: Prediksi Erdogan di KTT G20 Benar, Ekspor Gandum Ukraina Diperpanjang 4 Bulan

Menurutnya, para diplomat Rusia, Indonesia yang memegang presidensi G20 tahun ini, dan India yang akan mengambil alih kursi kepresidenan G20, serta mitra asing lainnya, layak mendapatkan banyak pujian atas hasil yang dicapai dalam KTT.

Peskov menambahkan, Moskwa umumnya cukup positif tentang deklarasi tersebut.

“Memang itu mencerminkan gambaran di mana ada sudut pandang yang berbeda, dan itu sangat penting bagi kami,” ujar Peskov.

Peskov juga menekankan bahwa sejumlah pekerjaan akan terus berlanjut di platform G20.

“Semua orang tertarik padanya. Faktanya, platform ini mungkin mengikuti situasi global saat ini dengan cara yang paling memungkinkan dan setidaknya dapat mendekati masalah yang paling krusial dan mendesak,” ucap Peskov.

Baca juga: Aksi Blak-blakan Xi Jinping di KTT G20: Tegur PM Kanada karena Bocorkan Detail Pertemuannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com