Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Myanmar Bebaskan 700 Tahanan, Adakah Sinyal ke Arah Reformasi?

Kompas.com - 17/11/2022, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

YANGON, KOMPAS.com - Junta Myanmar pada Kamis (17/11/2022) mengatakan akan membebaskan 700 tahanan, termasuk mantan duta besar Inggris, seorang jurnalis pembuat film dokumenter Jepang dan seorang penasihat Australia untuk pemerintahan terguling Aung San Suu Kyi.

Dilansir dari AFP, negara di Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak kudeta militer tahun lalu dan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat yang telah menyebabkan ribuan orang dipenjara.

Seorang perwira senior Myanmar menyebut, mantan utusan Inggris Vicky Bowman, penasihat ekonomi Australia Sean Turnell dan jurnalis Jepang Toru Kubota akan dibebaskan untuk memperingati Hari Nasional.

Baca juga: Pembuat Film Jepang yang Dipenjara di Myanmar akan Dibebaskan

Bowman, yang menjabat sebagai duta besar dari tahun 2002 hingga 2006, ditahan bersama suaminya pada bulan Agustus karena tidak dapat menyatakan bahwa dia tinggal di alamat yang berbeda dari yang tercantum pada sertifikat pendaftaran orang asingnya.

Mereka kemudian dipenjara selama satu tahun. Suaminya, artis ternama Htein Lin, juga akan dibebaskan, kata pejabat tersebut.

Sean Turnell bekerja sebagai penasihat pemimpin sipil Myanmar Suu Kyi ketika dia ditahan tak lama setelah kudeta pada Februari tahun lalu.

Baca juga: Myanmar, Demokrasi di Ujung Laras

Pada bulan September, dia dan Suu Kyi dihukum oleh pengadilan junta tertutup karena melanggar undang-undang rahasia resmi dan masing-masing dipenjara selama tiga tahun.

Sementara Kubota, 26 tahun, ditahan pada Juli di dekat unjuk rasa anti-pemerintah di Yangon bersama dengan dua warga negara Myanmar dan dipenjara selama 10 tahun.

Sebuah sumber di kedutaan Jepang di Myanmar mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah diberi tahu bahwa Kubota akan dibebaskan hari ini oleh otoritas junta.

Kubota akan berangkat ke Jepang pada Kamis.

Baca juga: Sekjen PBB Minta Junta Myanmar Jalankan Roda Demokrasi

Kubota adalah jurnalis asing kelima yang ditahan di Myanmar, setelah warga AS Nathan Maung dan Danny Fenster, Robert Bociaga dari Polandia dan Yuki Kitazumi dari Jepang. Semuanya kemudian dibebaskan dan dideportasi.

Hingga Maret tahun ini, 48 jurnalis masih ditahan di seluruh negeri, menurut kelompok pemantau Reporting ASEAN.

Keluarga yang berkumpul di luar penjara Insein di Yangon menjelang pengumuman yang diharapkan, mengaku senang.

Baca juga: Myanmar, Ujian Terberat ASEAN

"Pembebasan Profesor Turnell adalah berita luar biasa setelah disandera oleh rezim, dan keluarga serta teman-temannya akan senang," kata analis independen David Mathieson kepada AFP.

Namun dia mengatakan junta tidak menunjukkan tanda reformasi dan amnesti massal tidak membebaskan mereka dari kekejaman yang dilakukan sejak kudeta.

Tiga mantan menteri dari pemerintah yang digulingkan Suu Kyi dan warga AS-Myanmar yang ditahan Kyaw Htay Oo juga akan dibebaskan, kata pejabat junta.

Baca juga: KTT ASEAN Peringatkan Myanmar: Pastikan Rencana Perdamaian, jika Tidak...

Tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak menggulingkan pemerintah Suu Kyi telah menewaskan lebih dari 2.300 warga sipil, menurut kelompok pemantau lokal.

Junta menyalahkan pejuang anti-kudeta atas kematian hampir 3.900 warga sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com