Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Cari "Penonton Bayaran" untuk Piala Dunia, Dapat Hotel Gratis dan Tiket Pertandingan

Kompas.com - 06/11/2022, 16:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Penyelenggara Piala Dunia 2022 membuka perekrutan "penonton bayaran" sebagai pemandu sorak negara kontestan dan tuan rumah Qatar sendiri.

Suporter yang bergabung akan mendapat kamar hotel gratis, tiket pertandingan, dan tunjangan harian, menurut laporan kantor berita AFP pada Sabtu (5/11/2022).

Untuk tugasnya, suporter tersebut harus memeriahkan upacara pembukaan dan mengunggah komentar positif di media sosial tentang Qatar selaku negara tuan rumah ajang empat tahunan ini.

Baca juga: Ribuan Pekerja Asing Diusir dari Ibu Kota Qatar Jelang Piala Dunia

Pihak penyelenggara yaitu Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan (Supreme Committee for Delivery and Legacy) mengonfirmasi bahwa Qatar mencari sejumlah suporter dari 32 negara kontestan Piala Dunia, tetapi membantah mereka dibayar untuk promosi terkoordinasi.

Qatar mendekati ratusan blogger sepak bola, influencer, dan pemimpin komunitas penggemar yang menawari mereka sebagai Fan Leader.

Adapun acara-acara olahraga lainnya pernah menggunakan sistem yang sama.

"Kami tersedak saat membaca dokumen itu," kata Fabien Bonnel, juru bicara French Irresistibles yaitu kelompok suporter yang dihubungi pada 2021.

"Mereka ingin kami mempromosikan mereka dengan menjadi influencer suporter Perancis dan menjual Piala Dunia di Qatar ini."

Kelompok suporter lain juga menyatakan penolakan serupa.

"Satu hal yang pasti, banyak yang menolak," kata Ronan Evain dari jaringan Football Supporters Europe. "(Proposalnya) jauh dari budaya suporter sejati".

Monumen jam hitung mundur di Qatar jelang Piala Dunia 2022. Berdasarkan jadwal Piala Dunia 2022, kick-off laga pertama antara tuan rumah Qatar dan Ekuador (Grup A) akan digelar di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada 20 November 2022.AFP/MUSTAFA ABUMUNES Monumen jam hitung mundur di Qatar jelang Piala Dunia 2022. Berdasarkan jadwal Piala Dunia 2022, kick-off laga pertama antara tuan rumah Qatar dan Ekuador (Grup A) akan digelar di Stadion Al Bayt, Al Khor, pada 20 November 2022.
Meski demikian, panitia penyelenggara mengeklaim bahwa lebih dari 450 suporter dari 59 negara sudah mendaftar.

Penyelenggara bersikeras, bergabung dengan Fan Leader Network adalah sukarela dan tidak dibayar.

Setiap fan leader nantinya akan memilih 30-50 orang dari setiap negara kontestan untuk diundang ke laga pembuka pada 20 November 2022.

Mereka akan diterbangkan ke Qatar dan ditempatkan sekamar berdua, kata penyelenggara. Mereka juga akan mendapat 68 dollar AS (Rp 1 juta) setiap hari dengan kartu Visa preload.

Baca juga:

"Mereka akan menetap selama sepuluh hari, dengan tiket gratis untuk tiga laga penyisihan grup tim nasional mereka", kata Herve Mougin selaku presiden French Irresistibles.

Selama waktu itu, para penonton tadi diharapkan memopulerkan Piala Dunia 2022 di media sosial mengikuti pedoman Qatar.

"Pendapat Anda adalah tanggung jawab sendiri. Kami tidak meminta Anda menjadi corong bagi Qatar, tetapi jelas tidak pantas bagi Anda untuk meremehkan Qatar, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan ... atau Piala Dunia Qatar dari FIFA," kata dokumen penyelenggara.

"Anda setuju untuk melaporkan setiap komentar yang menyinggung, merendahkan, atau kasar kepada SC (Komite Tertinggi), dan jika memungkinkan mengambil tangkapan layar dari komentar tersebut kemudian segera menghapusnya".

Seorang suporter Eropa yang tergabung dalam kelompok suporter mengatakan, "Mereka (Qatar) membeli suporter. Ini rencana mereka. Kita sudah melebihi batas. Ini konyol. Ini bukan citra suporter yang ingin kami wakili. Uang bukanlah segalanya."

Baca juga: Protes Gaji Tak Dibayar Berbulan-bulan, Pekerja Migran di Qatar Dideportasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com