Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Luar Angkasa China Masuk Lagi ke Bumi Secara Tak Terkendali, Spanyol Tutup Wilayah Udara

Kompas.com - 05/11/2022, 11:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MADRID, KOMPAS.com - Spanyol menutup sebagian wilayah udaranya selama 40 menit, karena risiko yang mungkin timbul akibat sampah luar angkasa China, yang memasuki kembali atmosfer Bumi secara tidak terkendali.

Bandara Barcelona dan Ibiza termasuk di antara yang terkena dampak penutupan tersebut, yang berlangsung sekitar 40 menit pada Jumat (4/11/2022).

Keputusan itu muncul setelah "Negeri Tirai Bambu" mengirim roket Long March 5B untuk mengirimkan modul terakhir dari stasiun luar angkasa China, Tiangong.

Baca juga: Puing Roket China Jatuh di Filipina, tapi Belum Ada Penampakannya

Dilansir dari BBC pada Jumat (4/11/2022), bagian dari roket China dilaporkan masuk kembali secara tidak terkendali ke bumi, tapi kemudian dilaporkan kemungkinan akan jatuh di Samudra Pasifik.

Bagian roket tersebut digambarkan sebagai salah satu objek terbesar yang masuk kembali ke atmosfer dalam beberapa tahun terakhir oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa.

Ada pun pada Mei 2020, bangunan di Pantai Gading rusak ketika puing-puing dari peluncuran pertama roket China kembali ke Bumi.

Pada Jumat (4/11/2022), Layanan Pengawasan dan Pelacakan Antariksa Uni Eropa mengatakan di situs webnya bahwa "kemungkinan statistik dampak di tanah di daerah berpenduduk" rendah, dengan sisa roket diperkirakan mendarat di suatu tempat di Samudra.

Baca juga: Ukraina Hari Ini: Pertahanan Udara Kyiv Tembak Jatuh Beberapa Roket Rusia

Namun, pihaknya memperingatkan Italia selatan, serta Spanyol utara dan Portugal masuk dalam lintasan sampah luar angkasa yang meluncur ke bumi itu.

Sebagai tindakan pencegahan, badan ruang udara nasional Spanyol menetapkan zona eksklusi selebar 100 kilometer di kedua sisi orbit roket yang jatuh.

Pada akhirnya, sebagian besar sisa-sisa roket terbakar sementara sisanya jatuh di Samudra Pasifik hampir 1.000 kilometer barat daya Acapulco di Meksiko.

Badan antariksa Amerika NASA sebelumnya telah meminta China untuk merancang roket agar hancur menjadi potongan-potongan kecil saat masuk kembali, seperti norma internasional.

Baca juga: Roket Blue Origin Milik Jeff Bezos Jatuh Saat Bawa Bahan Penelitian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com