Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Bom Nuklir Korea Utara, Dunia Tahan Napas

Kompas.com - 28/10/2022, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Dunia serang menahan napas atas kemungkinan uji coba bom nuklir Korea Utara.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada Kamis (27/10/2022) kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York, AS.

Di satu sisi, AS dan Korea Selatan telah memperingatkan berbulan-bulan lamanya bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba bom nuklir pertamanya sejak 2017.

Baca juga: Profesor Korsel Bangun Bunker Rp 767 Juta untuk Berlindung dari Nuklir Korea Utara

“Semua orang menahan napas tentang ini, karena uji coba nuklir lain akan menjadi konfirmasi lain dari sebuah program yang bergerak maju, dengan cara yang sangat, sangat memprihatinkan,” kata Grossi, sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Dia menambahkan, uji coba bom nuklir tersebut berarti bahwa Korea Utara telah menyempurnakan persiapan dan konstruksi persenjataan mereka.

“Jadi kami mengikuti ini dengan sangat, sangat dekat. Kami berharap itu tidak terjadi, tetapi indikasi mengarah ke sana,” tutur Grossi.

Kekhawatiran akan uji coba bom nuklir Korea Utara semakin menjadi perhatian.

Baca juga: Putin Sebut Eks PM Inggris Liz Truss Gila Saat Bicara Peluang Rusia Pakai Nuklir

Pasalnya, sebelum-sebelumnya Pyongyang telah menunjukkan kemampuan rudal balistik jarak pendek dan jarak jauh yang mereka pamerkan lewat serentetan uji coba.

Situasi saat ini membuat Korea Selatan dan Jepang sangat khawatir tentang niat Korea Utara.

Pada Rabu (26/10/2022), AS, Korea Selatan, dan Jepang mengatakan bahwa diperlukan respons tinggi jika Korea Utara benar-benar melakukan uji coba bom nuklirnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Cho Hyun-dong mengatakan dalam konferensi pers di Tokyo bahwa ketiga negara setuju bahwa skala tanggapan yang tak tertandingi diperlukan jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir.

Cho membuat komentarnya bersama Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman.

Baca juga: Putin Pantau Langsung Latihan Nuklir Rusia, Simulasikan Serangan Nuklir Besar-besaran

Kendati demikian, Grossi menduga uji coba bom nuklir Korea Utara tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Kami melihat persiapan, kami melihat banyak hal, tetapi dalam hal derajat yang akan segera terjadi, tidak,” ucap Grossi menanggapi sebuah pertanyaan.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap kepentingan atau sekutu Washington akan mengarah pada “berakhirnya” rezim kepemimpinan Korea Utara di bawah Kim Jong Un.

“Setiap serangan nuklir oleh Korea Utara terhadap AS atau sekutu dan mitranya tidak dapat diterima dan akan mengakibatkan berakhirnya rezim itu,” bunyi pernyataan Tinjauan Postur Nuklir AS 2022 yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan AS.

“Tidak ada skenario di mana rezim Kim dapat menggunakan senjata nuklir dan bertahan hidup,” sambung dokumen itu.

Baca juga: Sepakat Tegas Tanggapi Uji Coba Bom Nuklir Korut, Ini yang Akan Dilakukan AS, Jepang dan Korsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com