Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Mahkota Arab Saudi Diminta Tak Bepergian oleh Dokter, Akan Absen di KTT Liga Arab

Kompas.com - 24/10/2022, 20:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

ALGIER, KOMPAS.com - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tidak akan menghadiri KTT Liga Arab mendatang di Aljazair sesuai dengan rekomendasi dokter untuk tidak bepergian, menurut kantor kepresidenan Aljazair.

Arab Saudi tidak memberikan pengakuan langsung atas komentar Aljazair tentang kondisi Pangeran Mohammed, yang dengan cepat naik ke tampuk kekuasaan di bawah ayahnya yang berusia 86 tahun, Raja Salman.

Pernyataan yang dimuat dalam bahasa Arab dan Perancis di Aljazair Press Service pada Sabtu (22/10/2022) malam merujuk pada pernyataan dari kantor Presiden Abdelmadjid Tebboune tentang panggilan telepon antara dia dan Pangeran Mohammed.

Baca juga: Arab Saudi Mulai Bangun Megaproyek The Line di Kota Futuristik Neom

Dalam panggilan itu, Pangeran Mohammed “meminta maaf karena tidak dapat berpartisipasi dalam KTT Liga Arab yang akan diadakan pada 1 November di Algier, sesuai dengan rekomendasi dokter yang menyarankannya untuk tidak bepergian”, bunyi pernyataan itu.

Sebagai tanggapan, Presiden Aljazair mengatakan memahami situasinya dan menyesali halangan yang dimiliki Putra Mahkota MBS, dan mengungkapkan harapannya untuk kesehatan dan kesejahteraannya.

Sebuah pernyataan di Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah mengakui adanya panggilan telepon antara Tebboune dan sang pangeran, tetapi tidak memberikan komentar apapun terkait “saran dokter.”

Dilansir dari Al Jazeera pada Minggu (23/10/2022), laporan tersebut hanya menyebutkan bahwa panggilan itu berfokus pada “aspek hubungan bilateral antara kedua negara persaudaraan” dan kemungkinan kerja sama bersama.

Baca juga: Warga AS Dihukum 16 Tahun Penjara oleh Arab Saudi karena Kicauan 7 Tahun Lalu di Twitter

KTT Liga Arab di Aljazair merupakan pertemuan pertama badan regional itu sejak pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.

Liga Arab, yang didirikan pada 1945, mewakili 22 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, meskipun keanggotaan Suriah ditangguhkan di tengah perang yang berlangsung lama.

Badan tersebut memiliki suara bulat dalam seruan agar Palestina memiliki negara merdeka. Akan tetapi, sebagian besar anggotanya telah terpecah belah dan tidak dapat menegakkan mandatnya.

Adapun Pangeran Mohammed berkuasa pada 2015 sebagai wakil putra mahkota, kemudian menjadi putra mahkota sekitar dua tahun kemudian setelah Raja Salman menyingkirkan Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok yang pernah berkuasa sebagai kepala badan kontraterorisme Arab Saudi dan sekutu dekat Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Arab Saudi Beri Bantuan Kemanusiaan Rp 1,6 Triliun untuk Ukraina

Kenaikan MBS ke tampuk kekuasaan telah membuat kerajaan Saudi mengalami perubahan yang cepat, seperti mengizinkan wanita mengemudi dan membuka bioskop sambil melonggarkan cengkraman ultrakonservatif.

Dia juga meluncurkan tindakan keras korupsi yang menargetkan orang-orang terkaya di kerajaan, dan memimpin koalisi Arab yang dikritik secara internasional karena melancarkan kampanye militer di Yaman.

Badan intelijen AS mengaitkan Pangeran Mohammed atas pembunuhan dan mutilasi 2018 kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi, seorang kritikus kebijakan pangeran.

Kerajaan Saudi telah membantah sang pangeran terlibat, meskipun proses hukum terhadap pasukan pemerintah di balik pembunuhan Khashoggi telah diadakan di balik pintu tertutup.

Baru-baru ini, sang pangeran mendapat kecaman keras dari AS, karena Arab Saudi yang memimpin negara anggota OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak dunia menjadi 2 juta barrel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com