Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dosa" Donald Trump saat Krisis Covid-19 AS Diungkap Laporan Terbaru

Kompas.com - 18/10/2022, 19:01 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump disebut pernah mencegah pejabat kesehatan memberikan informasi yang akurat tentang Covid-19.

Dilansir AFP, ini dilakukan Trump dalam upaya untuk mendukung pandangannya yang terlalu optimis tentang wabah tersebut, menurut laporan kongres yang dirilis Senin (17/10/2022).

Staf senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan kepada penyelidik bahwa para pembantu Trump menggertak staf dan mencoba menulis ulang laporan mereka.

Baca juga: Agen FBI: Tindakan Trump pada Berkas Steele Merusak Keamanan Nasional

Hal ini dilakukan dalam upaya menyelaraskan panduan dengan sikap Trump yang meremehkan Covid-19.

Para pejabat mengambil "langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memasukkan pejabat politik ke dalam proses publikasi dan membantah laporan ilmiah CDC".

"Hal ini termasuk menyusun opini dan pesan publik lainnya yang dirancang untuk secara langsung melawan temuan CDC," kata laporan itu.

Penyelidik mewawancarai selusin pejabat saat ini dan mantan pejabat CDC serta tokoh administrasi senior untuk dokumen setebal 91 halaman yang dirilis oleh subkomite terpilih DPR tentang krisis virus corona.

Baca juga: Trump Dipanggil Komite Penyelidik Kerusuhan Gedung Capitol, Terancam Pidana jika Mangkir

Panel tersebut menjelaskan bagaimana orang-orang yang ditunjuk Trump di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) mencoba mengambil alih jurnal ilmiah mingguan CDC, Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR).

Mereka mengedit atau memblokir artikel yang mereka yakini terbukti berbahaya bagi Trump.

Orang-orang yang ditunjuk Trump telah berusaha untuk "mengubah konten, membantah, atau menunda rilis" 18 MMWR dan peringatan kesehatan, yang berhasil setidaknya lima kali.

Laporan tersebut mengutip seorang petugas komunikasi CDC yang mengeluh bahwa sekutu Trump di HHS telah menggunakan "perilaku pengganggu" yang membuat pejabat CDC "merasa terancam."

Baca juga: Trump Gugat CNN Rp 7,26 Triliun karena Pencemaran Nama Baik

Jay Butler, wakil direktur penyakit menular CDC, mengatakan dia "tidak benar-benar diminta kembali untuk melakukan telebriefing" setelah pernyataannya dianggap "terlalu mengkhawatirkan."

Sebuah laporan sebelumnya menguraikan upaya pemerintahan Trump untuk memblokir pejabat kesehatan pemerintah yang berbicara secara terbuka tentang pandemi.

Yang lain menggambarkan tekanannya pada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS untuk mengeluarkan kembali otorisasi darurat untuk hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang dipromosikan Trump meskipun tidak efektif dalam mengobati Covid-19.

Baca juga: Staf Donald Trump di Gedung Putih Belum Kembalikan Catatan Kepresidenan Milik Pemerintah

Partai Republik menolak laporan terbaru sebagai partisan dan telah bersumpah untuk melakukan penyelidikan mereka sendiri jika mereka memenangkan kembali DPR atau Senat dalam pemilihan paruh waktu November.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com