TEHERAN, KOMPAS.com – Setidaknya empat tahanan tewas dan 61 terluka akibat kebakaran di penjara Evin di Teheran, Iran.
Media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa para tahanan meninggal karena menghirup asap. Kebakaran di penjara Evin dilaporkan terjadi pada Sabtu (15/10/2022) malam.
Sebelumnya, IRNA melaporkan bawah seorang pejabat keamanan Iran mengatakan ada "preman" yang membakar gudang pakaian penjara.
Baca juga: Kebakaran Terjadi di Penjara Evin Iran Setelah Laporan Insiden Perkelahian dan Tembakan
Di media sosial, beredar video yang merekam kebakaran di penjara Evin. Asap besar dan hitam mengepul dari penjara itu.
Gubernur Teheran Mohsen Mansouri menuturkan, api berhasil dipadamkan dan kerusuhan dapat diredam.
CNN melaporkan, Minggu (16/10/2022), penjara Evin Teheran adalah fasilitas penahanan yang terkenal brutal di mana rezim Iran memenjarakan para pembangkang politik.
“Sekarang situasi penjara benar-benar terkendali dan perdamaian tetap terjaga di kompleks penjara dan jalan-jalan di sekitar penjara dipantau dan dikendalikan,” kata Mansouri.
Baca juga: Minggu Ke-5 Demo Kematian Mahsa Amini, Kebakaran di Penjara Iran yang Terkenal Kejam
Kelompok aktivis 1500tasvir melaporkan dalam video di media sosial, terdengar suara tembakan. Pasukan khusus Iran terlihat bergerak ke daerah di mana penjara itu diyakini berada.
Pejabat Iran mengatakan, para “perusuh” sudah dipisahkan dari tahanan lain. Para tahanan lainnya telah kembali ke sel mereka.
The notorious #Evinprison in Iran is reported to be on fire with gunshots heard. This must be terrifying. Lets recall that the authorities have the legal obligation to respect and protect the lives and well being of all the prisoners. https://t.co/Xu5y2JD4yF
— Agnes Callamard (@AgnesCallamard) October 15, 2022
Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard merespons video-video kebakaran penjara Evin melalui Twitter.
Dia mengingatkan pihak berwenang Iran mengenai kewajiban hukum mereka untuk menghormati dan melindungi kehidupan para tahanan setelah kebakaran.
Baca juga: Video Tunjukkan Pelecehan Seksual Polisi ke Demonstran Wanita di Iran, Pegang Bagian Tubuh Sensitif
Callamard mencatat bahwa penjara itu "terkenal". Dia me-retweet unggahan jurnalis Jason Rezaian yang podcast 544 Days-nya menceritakan waktu yang dia habiskan di penjara.
“Evin bukan penjara biasa. Banyak orang terbaik dan terpandai di Iran telah menghabiskan waktu lama terkurung di sana, di mana wanita dan pria pemberani ditolak hak dasar mereka untuk berbicara kebenaran kepada kekuasaan,” tulis Rezaian.
“Rezim bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada mereka yang ada di dalam sekarang,” sambung Rezaian.
Berbicara kepada IRIB, Jaksa Teheran Ali Salehi mengatakan, konflik di penjara Evin tidak terkait dengan demo yang melanda negara itu setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.
Baca juga: Iran Sebut Joe Biden Campur Tangan dalam Demo
Pada September, Mahsa Amini meninggal setelah dia ditahan oleh polisi moral Iran karena dianggap tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.
Sejak saat itu, demo Iran pecah dan pihak berwenang Iran menerapkan tindakan keras terhadap para demonstran.
Menurut Salehi, Sel 7 dan Sel 8 penuh sesak. Dia menambahkan, penyebab utamanya dari kebakaran dimulai oleh beberapa tahanan.
Saat ini, lanjut Salehi, baik penjara dan jalan-jalan di sekitarnya terkendali.
Baca juga: Demo Iran: Sedikitnya 23 Anak-anak Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.