Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formula E Disebut Akan Salip F1, Catatkan Kesuksesan di Indonesia

Kompas.com - 05/10/2022, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com – Formula E disebut bakal menjadi fokus utama bagi pabrikan otomotif maupun para sponsor yang sedang mencari kredensial hijau.

Hal tersebut disampaikan bos tim Envision Racing Sylvain Filippi dalam konferensi Reuters IMPACT di London, Inggris, Selasa (4/10/2022).

Envision Racing merupakan salah satu tim balap di Formula E yang berbasis di Silverstone Park, Inggris.

Baca juga: Ketika Anies Jamin Jakarta Tetap Jadi Tuan Rumah Formula E dan Tidak Diambil Alih Singapura...

Filippi menuturkan, Formula 1 (F1) memang saat ini menikmati ledakan popularitasnya. Namun, popularitas tersebut akan disalip Formula E ketika kepemilikan mobil listrik meningkat.

Sejauh ini, Komisi Eropa menargetkan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 100 persen dari mobil baru yang dikeluarkan pada 2035.

Karena target tersebut, mobil dengan mesin pembakaran internal tidak mungkin dijual pada tahun itu karena sudah pasti menghasilkan emisi.

Sementara itu, Inggris telah mengatakan akan melarang penjualan mobil atau van baru yang berbahan bakar minyak pada 2030.

Sedangkan unit-unit di F1 mulai 2026 akan menjadi mesin V16 dengan kapasitas 1,6 liter disertai elemen listrik yang jauh lebih besar.

Baca juga: Tepis Isu Diambil Alih Singapura, JakPro Pastikan Formula E Tetap Digelar di Jakarta hingga 2024

Selain itu, mesin tersebut menggunakan bahan bakar berkelanjutan 100 persen, sebagaimana dilansir Reuters.

“Akan sangat sulit untuk hidup dengan peta jalan yang benar-benar tidak selaras dengan apa yang ada di jalur (yang ditetapkan),” kata Filippi kepada Reuters.

"Apakah Anda relevan dengan jalan atau tidak? Anda tidak dapat benar-benar berada di antara pasca-2030. Masih ada sedikit waktu tetapi itu berjalan dengan cepat,”sambung Filippi.

Dia optimistis uang-uang dari sponsor juga akan mengalir ke Formula E.

“Karena itulah satu-satunya hal yang dapat diterima. Banyak merek tidak akan benar-benar dapat mensponsori olahraga (balapan dengan mesin) pembakaran internal,” ujar Filippi.

Baca juga: Fraksi PDI-P DPRD DKI Tetap Ingin Hak Interpelasi Formula E Bergulir meski Anies Sudah Lengser

Untuk saat ini, daya tarik pemasaran dan angka penayangan F1 memang jauh lebih kuat dan masih diminati sponsor.

F1 juga sudah menetapkan target nol emisi dalam jejak karbonnya pada 2030.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com