KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-216 pada Selasa (27/9/2022).
Ini termasuk pipa gas Nord Stream bocor.
Ada kecurigaan penyebab kebocoran Nord Stream ini adalah tindakan sabotase di tengah perang Rusia-Ukraina.
Sementara itu, muncul pernyataan dari Rusia bahwa mereka tak akan mengekstradisi warga yang telah kabur ke luar negeri setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.
Pada perang Rusia-Ukraian hari ke-216, jumlah warga Rusia yang kabur didapati semakin banyak.
Rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-216 dapat Anda baca di bawah ini:
Penyelidikan tengah berlangsung untuk menemukan penyebab pipa gas Nord Stream 1 dan pipa gas Nord Stream 2 yang menyalurkan pasokan gas dari Rusia untuk negara-negara Eropa pada Selasa.
Otoritas Maritim Swedia (SMA) pada Selasa mengeluarkan peringatan tentang temuan dua kebocoran di pipa Nord Stream 1.
Kondisi ini nyatanya terjadi hanya berselang sehari setelah temuan kebocoran pada pipa Nord Stream 2 yang mendorong Pemerintah Denmark untuk membatasi pengiriman dan memberlakukan zona larangan terbang kecil.
"Hari ini kami menghadapi tindakan sabotase. Kami tidak tahu semua detail tentang apa yang terjadi, tetapi kami melihat dengan jelas bahwa itu adalah tindakan sabotase, terkait dengan langkah selanjutnya dari eskalasi situasi di Ukraina," ungkap Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki.
Baca selengkapnya di sini
Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa kebocoran pipa gas Nord Stream 1 kemungkinan adalah hasil dari "serangan teroris" yang dilakukan oleh Rusia.
Nord Stream 1 adalah sistem jaringan pipa gas alam lepas pantai yang membentang di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman.
"Kebocoran gas skala besar dari Nord Stream 1 tidak lebih dari serangan teroris yang direncanakan oleh Rusia dan tindakan agresi terhadap UE," kata penasihat Presiden Ukraina, Mikhaylo Podolyak di Twitter.
Baca selengkapnya di sini