Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Perbarui Tawaran Siap Bertemu Kim Jong Un, Untuk Apa?

Kompas.com - 21/09/2022, 09:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Selasa (21/9/2022) memperbarui tawarannya untuk bisa bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kishida mengatakan bahwa Jepang masih berdiri dengan diplomasi yang ditetapkan dua dekade lalu oleh mantan perdana Menteri (PM) Junichiro Koizumi dalam kunjungan bersejarahnya ke Pyongyang.

"Jepang siap untuk terlibat dalam dialog tentang masalah yang menjadi perhatian bersama," kata Kishida, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Korut Teken UU yang Memungkinkan Lakukan Serangan Nuklir Otomatis, Ini Kebijakannya

"Saya bertekad untuk bertemu dengan Pemimpin Kim Jong Un tanpa syarat apa pun dan tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil tindakan dengan segala dedikasi saya," katanya, ketika ketegangan meningkat atas program nuklir Korea Utara.

Kim sendiri sempat bertemu sebanyak tiga kali dengan mantan presiden AS Donald Trump, meredakan ketegangan tetapi tidak mencapai solusi permanen pada program nuklirnya.

Kim Jong Un saat berpidato di peringatan ke-69 hari kemenangan Perang Korea di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Foto ini diambil pada 27 Juli 2022 dan dirilis kantor berita pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) pada 28 Juli 2022.KCNA via KNS/AP PHOTO Kim Jong Un saat berpidato di peringatan ke-69 hari kemenangan Perang Korea di Pyongyang, ibu kota Korea Utara. Foto ini diambil pada 27 Juli 2022 dan dirilis kantor berita pemerintah Korean Central News Agency (KCNA) pada 28 Juli 2022.

Jepang adalah sekutu dekat AS, tetapi beberapa pemimpin negara itu memilih menjaga jarak dari Korea Utara.

Korea Utara adalah musuh bebuyutan Jepang yang menculik warga “Negeri Samurai” pada 1970-an dan 1980-an untuk melatih mata-matanya.

Sementara itu, Korea Utara baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang menyatakan kesiapannya untuk meluncurkan serangan nuklir preventif.

Baca juga: Tombol Merah Nuklir Korut akan Ditekan Otomatis jika Kim Jong Un Terbunuh

Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa negara itu akan segera melanjutkan uji coba nuklir.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan kesiapan untuk diplomasi tingkat kerja dengan Korea Utara, tetapi hanya mendapati sedikit minat sebagai balasannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com