KOMPAS.com - Kabar tentang krisis energi Eropa jelang musim dingin terus menjadi perhatian pembaca kanal Global Kompas.com.
Terbaru, Presiden Turkiye Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (6/9/2022) bahwa Rusia memotong aliran gas alam ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi.
Dia menambahkan bahwa Eropa sedang "menuai apa yang ditabur".
Kabar terpopuler lainnya datang dari India dan China yang memulai pendekatan baru dalam melakukan vaksinasi Covid-19.
Berikut kami rangkuman berita internasional terpopuler lainnya dari kanal Global Kompas.com edisi Rabu (7/9/2022) dan Kamis (8/9/2022).
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kakak-Adik Bertemu Setelah 50 Tahun Terpisah | Fat Leonard Kabur
Presiden Turkiye Tayyip Erdogan mengatakan pada Selasa (6/9/2022) bahwa Rusia memotong aliran gas alam ke Eropa sebagai pembalasan atas sanksi.
Dia menambahkan bahwa Eropa sedang "menuai apa yang ditabur".
Kekhawatiran akan krisis energi di Eropa meningkat selama musim dingin setelah Rusia mengumumkan akan menutup pipa gas utamanya ke Jerman.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Eropa Hadapi Krisis Pasokan Gas, Rusia: Salah Amerika
India dan China telah memulai pendekatan baru dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Di mana, kedua negara itu sama-sama memberikan opsi pemberian vaksin tanpa melalui suntikan.
Opsi pertama adalah vaksin Covid-19 diberikan melalui semprotan di hidung. Sedangkan opsi kedua vaksin diberikan dengan cara dihirup melalui mulut.
Regulator di India pada Selasa (6/9/2022) mengizinkan semprotan versi hidung Bharat Biotech sebagai pilihan bagi orang yang belum divaksinasi. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: AS Berencana Suntik Vaksin Covid-19 Setahun Sekali
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Selasa (6/9/2022) bahwa Amerika Serikat (AS) lah yang telah menimbulkan krisis pasokan gas Eropa dengan mendorong para pemimpin Eropa ke langkah "bunuh diri", memotong kerja sama ekonomi dan energi dengan Moskwa.
Eropa sedang menghadapi krisis pasokan gas terburuk yang pernah ada, dengan harga energi melonjak setelah Rusia mengurangi aliran gas ke barat.
Ketika ditanya apa yang perlu terjadi agar Nord Stream 1 mulai memompa lagi, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, "Dengar, Anda bertanya kepada saya pertanyaan yang bahkan anak-anak tahu jawabannya: mereka yang memulai ini harus menyelesaikan ini".