Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Gas di Nord Stream 1 Dihentikan Total, Rusia Dituduh Gunakan Energi sebagai Senjata

Kompas.com - 31/08/2022, 17:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Raksasa energi Rusia Gazprom menangguhkan pengiriman gas ke Jerman untuk pemeliharaan pada pipa utama pada Rabu (31/8/2022), tindakan terbaru dari serangkaian penghentian pasokan yang telah memicu krisis energi di Eropa.

Gazprom mengatakan pasokan melalui Nord Stream 1 "benar-benar dihentikan" untuk "pekerjaan pencegahan" di unit kompresor, tak lama setelah operator pipa, Entsog, mengumumkan bahwa pengiriman telah dihentikan.

Langkah itu dilakukan ketika negara-negara Eropa menghadapi kenaikan harga energi sejak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari, dan kemudian dibalas Kremlin dengan membatasi pengiriman gasnya ke wilayah tersebut.

Baca juga: Peringatan Musim Dingin Eropa: Tanpa Gas yang Memadai Akan Mengerikan

Jerman, yang sangat bergantung pada gas Rusia, menuduh Moskwa menggunakan energi sebagai "senjata".

Tetapi Gazprom mengatakan pekerjaan pemeliharaan tiga hari itu "perlu" dan harus dilakukan setelah "setiap 1.000 jam operasi".

Kepala Badan Jaringan Federal Jerman Klaus Mueller menyebutnya sebagai keputusan yang "secara teknis tidak dapat dipahami."

Dia memperingatkan bahwa itu mungkin hanya dalih oleh Moskwa untuk menggunakan pasokan energi sebagai ancaman.

Pengalaman menunjukkan bahwa Moskwa "membuat keputusan politik dengan apa yang disebut pemeliharaan", katanya, seraya menambahkan bahwa "kita hanya akan tahu (kebenarannya) pada awal September, jika Rusia melakukannya lagi".

Baca juga: Taliban Dekati Rusia untuk Bisa Beli Gandum, Gas, dan Minyak

Posisi yang jauh lebih baik

Dengan musim dingin di depan mata, konsumen Eropa menatap tagihan listrik yang sangat besar. Beberapa negara seperti Prancis telah memperingatkan bahwa penjatahan bisa dilakukan.

Uni Eropa (UE) sedang bersiap mengambil tindakan darurat untuk mereformasi pasar listrik, demi mengendalikan harga yang melonjak.

Menteri energi dijadwalkan mengadakan pembicaraan luar biasa minggu depan.

Ditanya apakah pasokan gas akan dilanjutkan setelah pekerjaan tiga hari selesai pada Sabtu (3/9/2022), juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan "ada jaminan bahwa, selain masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi, tidak ada yang mengganggu pasokan".

Barat "telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia, yang tidak mengizinkan pemeliharaan normal, pekerjaan perbaikan", tambahnya, dalam apa yang tampaknya mengulang alasan sebelumnya untuk buka-tutup aliran gas, yang dinilai sebagai omong kosong.

Masalahnya, Gazprom telah melakukan 10 hari pekerjaan pemeliharaan terjadwal panjang pada Juli. Aliran gas setelah pekerjaan dipulihkan, tapi secara drastis pasokannya berkurang hanya beberapa hari kemudian, mengklaim masalah teknis pada turbin.

Baca juga: Kenapa Rusia Bakar Rp 147 Miliar Gas Alam Tiap Hari Saat Harga Bahan Bakar Naik di Banyak Negara?

Perusahaan Rusia bersikeras bahwa turbin utama tidak dapat dikirim ke Rusia karena sanksi terhadap Moskwa. Tapi Jerman, tempat turbin itu berada, mengatakan Moskwa sendiri sebenarnya memblokir pengiriman turbin ke Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com