KYIV, KOMPAS.com - Hari ke-187 perang Rusia-Ukraina pada Senin (29/8/2022) ditandai dengan tim IAEA menuju pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia.
Sementara itu, Ukraina memulai serangan balik di Kherson dan Amerika Serikat (AS) akan bertemu para sekutu untuk membahas dukungan bagi Kyiv.
Rangkuman perang Rusia-Ukraina terkini dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Kawasan Menegang, Rudal Yunani Dikabarkan Kunci Target F-16 Turkiye
PLTN terbesar di Eropa itu diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal perang.
Moskwa dan Kyiv saling menyalahkan atas penembakan di sekitar kompleks yang berisi enam reaktor nuklir rancangan Soviet di kota Enerhodar, Ukraina selatan, tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan, misi itu akan menjadi yang paling sulit hingga saat ini.
“Misi ini akan menjadi yang tersulit dalam sejarah IAEA (Badan Energi Atom Internasional), mengingat aktivitas tempur aktif yang dilakukan oleh Federasi Rusia di lapangan dan cara yang sangat terang-terangan bahwa Rusia mencoba untuk melegitimasi kehadirannya,” kata Kuleba saat berkunjung ke Stockholm, Swedia.
Baca juga: Peringatan Ukraina, Ada Risiko Kebocoran Radioaktif di PLTN Zaporizhzhia
"Hari ini terjadi serangan artileri yang kuat terhadap posisi musuh di... seluruh wilayah wilayah Kherson yang diduduki," kata Wakil Dewan Regional Kherson, Sergey Khlan, kepada stasiun tv Ukraina Pryamyi.
"Ini adalah pengumuman dari apa yang telah kami tunggu sejak musim semi--ini adalah awal dari mengakhiri pendudukan wilayah Kherson," imbuhnya.
Pasukan Rusia merebut Kherson pada 3 Maret. Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Ukraina Punya Momentum Rebut Kherson dari Tangan Rusia
Uni Eropa perlu mengurangi ketergantungan sepihak, baik itu di bidang ekonomi, energi, atau pertahanan, desak Scholz seraya menyerukan Uni Eropa yang geopolitik, berdaulat, dan diperbesar.
Dia berkomitmen memasukkan enam negara di Balkan barat, Moldova, Georgia, dan Ukraina ke Uni Eropa.
"Aksesi Uni Eropa mereka adalah kepentingan kami," katanya.
Namun, ketika blok itu melebar, hak veto masing-masing anggota harus dicabut, katanya, dengan transisi ke sistem pemungutan suara mayoritas agar tidak memperlambat pengambilan keputusan Uni Eropa.
Baca juga: Kanselir Jerman Tiba-tiba Diapit Wanita Bertelanjang Dada, Serukan Embargo Gas Rusia
"Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina secara langsung", yang juga akan mencakup pejabat militer senior, akan mengadakan pembicaraan di Pangkalan Udara Ramstein AS, kata Angkatan Udara AS di Eropa dan Angkatan Udara Afrika.
Baca juga: Kisah 3 Bom Nuklir AS yang Hilang dan Belum Ditemukan, Salah Satunya di Filipina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.