Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belarus Mengaku Sudah Modifikasi Pesawat Tempur SU-24 untuk Membawa Senjata Nuklir

Kompas.com - 27/08/2022, 20:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

MINSK, KOMPAS.com - Presiden Alexander Lukashenko mengatakan pesawat tempur SU-24 militer Belarus telah dimodifikasi untuk membawa senjata nuklir, dan bahwa Minsk akan segera bereaksi jika Barat menyebabkan masalah.

Lukashenko mengatakan telah menyetujui langkah untuk memodernisasi pesawat tempur Belarus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut kantor berita Belta pada Jumat (24/8/2022).

Pemimpin otoriter Belarus bekas Soviet itu, telah mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarus untuk melancarkan serangan terhadap Ukraina.

Baca juga: Presiden Belarus Sebut Barat Dekatkan Dunia ke Ambang Perang Besar

Dalam pengakuannya, pemimpin berusia 67 itu tidak merinci tentang bagaimana transfer senjata dari Moskwa mungkin terjadi.

Namun pada kesempatan yang sama dia menyinggung tentang potensi ancaman masa depan dari negara tetangga Polandia, anggota NATO.

Dia mengatakan yakin bahwa militer Polandia, tidak seperti politisi Warsawa, memahami bagaimana Minsk dapat menanggapi apa yang disebutnya sebagai “eskalasi apa pun”.

Pernyataannya secara keseluruhan tampaknya mengacu pada potensi ancaman dari Barat secara umum.

Baca juga: Perang Nuklir Antarnegara Diprediksi Bisa Bunuh 5 Miliar Jiwa

Baca juga: Diskusi dengan Putin, Presiden Belarus: Barat Berencana Serang Rusia

Baca juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Dunia

“Mereka (Barat) harus memahami bahwa jika mereka memilih eskalasi, tidak ada helikopter atau pesawat yang akan menyelamatkan mereka,” kata pria yang memimpin Belarus sejak 1994 itu sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Jumat (26/8/2022).

Lebih lanjut kata dia, semua pekerjaan memodifikasi pesawat tempur Belarus untuk membawa senjata nuklir sudah siap.

“Bukan ide yang baik untuk meningkatkan hal-hal dengan Belarus karena itu akan menjadi eskalasi dengan Negara Kesatuan (Rusia dan Belarus) yang memiliki senjata nuklir. Jika mereka mulai membuat masalah, tanggapannya akan segera,” katanya.

Baca juga: 35 Negara Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Rusia dan Belarus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com