KOMPAS.com - Enam bulan invasi Rusia dan menandai hari kemerdekaannya 31 tahun sejak berakhirnya kekuasaan Soviet, Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan pasukan Vladimir Putin.
Pihak berwenang telah membatalkan perayaan di Kyiv karena para pejabat memperingatkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang ibukota.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan dia mendapat informasi dari dinas intelijen Ukraina dan mitra internasional bahwa ada peningkatan ancaman.
Amerika Serikat (AS), sementara itu mengatakan pihaknya yakin Rusia akan menargetkan infrastruktur sipil dan pemerintah dalam beberapa hari ke depan.
Kementerian pertahanan Ukraina menyarankan warganya untuk berhati-hati, mengutip ancaman serangan rudal dan "provokasi" dari Rusia.
Banyak warga sipil berusaha meninggalkan Kyiv di tengah kekhawatiran akan serangan Rusia, menurut seorang penasihat presiden Ukraina.
Alex Rodnyansky mengatakan orang-orang khawatir serangan mungkin menyerang pusat pengambilan keputusan pada Rabu (23/8/2022).
Rusia dan rezim Putin “sangat terobsesi dengan tanggal dan simbol, jadi masuk akal untuk waspada dan bersiap menghadapi hari kemerdekaan untuk diserang”, kata Andriy Yusov, kepala direktorat intelijen kementerian.
Baca juga: Hadiah Besar-besaran AS di Hari Kemerdekaan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah dalam pidato Hari Kemerdekaan Ukraina bahwa negaranya akan melawan invasi Rusia "sampai akhir" dan tidak akan membuat "konsesi atau kompromi apa pun".
"Kami tidak peduli tentara apa yang Anda miliki, kami hanya peduli dengan tanah kami. Kami akan memperjuangkannya sampai akhir," kata Zelensky dalam pidato video, pada hari yang juga menandai enam bulan sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan pada 24 Februari 2022, Zelensky memimpin perlawanan dari Kyiv.
Ketegangan tinggi terasa di ibu kota Kyiv, karena baik Zelensky dan Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa Rusia dapat meningkatkan serangan di sekitar hari libur.
Perayaan diredam tahun ini dan pertemuan besar dilarang di Kyiv.
Baca juga: Janji di Hari Kemerdekaan Ukraina: Serangan Balas Maksimal dan Ambil Kembali Crimea
In six months, Russia has seized more than a fifth of Ukrainian territory, with regions such as Luhansk now under its occupation.
????: https://t.co/axZLshleb7 pic.twitter.com/3V4UKYK5bI
— Al Jazeera English (@AJEnglish) August 24, 2022
Pada hari yang sama, dari Amerika Serikat (AS) Presiden Joe Biden mengumumkan bantuan militer baru ke Ukraina sebesar 3 miliar dollar AS.
"Saya bangga mengumumkan tahap bantuan keamanan terbesar kami hingga saat ini: sekitar 2,98 miliar dollar AS senjata dan peralatan akan disediakan melalui Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina," kata Biden dalam sebuah pernyataan.