Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan Eropa Ungkap Keberadaan Stonehenge Spanyol, Lebih Tua dari Milik Inggris

Kompas.com - 21/08/2022, 22:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

MADRID, KOMPAS.com - Sebuah lingkaran prasejarah terdiri dari 150 batu tegak yang dijuluki “Stonehenge Spanyol", telah muncul kembali dari reservoir, setelah kekeringan Eropa menyebabkan badan air bendungan terkuras hingga seperempat dari level normalnya.

"Dolmen of Guadalperal", sebuah lingkaran batu granit yang berasal dari 5.000 SM, di Waduk Valdecanas di Spanyol tengah hanya terlihat empat kali sejak ditemukan pada 1924.

Hampir 20 tahun kemudian, pada 1963, lembah tersebut sengaja dibanjiri oleh perintah diktator Spanyol Franco, dan hanya muncul pada periode kekeringan hebat di tahun-tahun berikutnya.

Baca juga: Patung-patung Buddha Kuno Muncul dari Dasar Sungai Yangtze China Usai Kekeringan Parah Melanda

Daily Mail mewartakan pada Jumat (19/8/2022), kemunculannya yang kelima tahun ini terjadi setelah kekeringan terburuk dalam 60 tahun melanda Spanyol.

Batu-batu ini setidaknya 2.000 tahun lebih tua dari Stonehenge Inggris, dan memiliki detail bergelombang yang diyakini mewakili Sungai Tagus di dekatnya.

Beberapa teori menyarankan struktur prasejarah itu digunakan sebagai kuil surya atau diletakkan di atas makam ketika dibangun oleh orang Celtic 7.000 tahun yang lalu.

Monumen ini tidak setenar Stonehenge di Inggris, tetapi teori untuk tujuan pendirian mereka serupa. Monumen di Wiltshire Inggris juga dianggap berfungsi sebagai kalender matahari kuno.

Bedanya, Stonehenge Spanish terancam hilang sama sekali jika mengalami perendaman berkepanjangan karena batuan granit rentan terhadap erosi.

Baca juga: Cerita Petani China Alami Kekeringan Terparah dalam 60 Tahun, 66 Sungai Mengering

Presiden Asosiasi Budaya Peraleda Angel Castano baru-baru ini memulai petisi untuk memindahkan monumen prasejarah itu dari lokasi berairnya, ke suatu tempat yang akan bertahan.

“Monolit tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda keausan yang signifikan… jika tidak diselamatkan sekarang, mungkin sudah terlambat,” kata Castano pada 2019 ketika batu-batu itu terakhir berada di atas air.

Rahasia Stonehenge Spanyol

Tidak banyak yang diketahui tentang Stonehenge Spanyol karena biasanya berada di dasar reservoir sedalam 14.108 mil persegi.

Mamun kemunculan batu baru-baru ini dapat membuat para arkeolog akhirnya mengungkap rahasia kunonya.

“Sungguh mengejutkan, ini adalah kesempatan langka untuk dapat mengaksesnya,” kata arkeolog Enrique Cedillo dari Universitas Complutense Madrid, salah satu ahli yang berlomba untuk mempelajari lingkaran tersebut sebelum tenggelam lagi.

Baca juga: Diterjang Gelombang Panas, Beberapa Wilayah Inggris Akan Deklarasikan Kekeringan

Situs ini ditemukan oleh Hugo Obermaier, seorang pendeta Jerman dan arkeolog amatir, pada 1925.

Pada 1963, Francisco Franco Bahamonde, yang memerintah Spanyol dari 1939 hingga 1975, memerintahkan agar lembah di atas sungai Tagus dibanjiri dan daerah tersebut termasuk menutupi lingkaran batu.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com