JENEWA, KOMPAS.com - Poxy McPoxface, TRUMP-22, atau Mpox adalah tiga usulan yang dikirim sejauh ini ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO sebelumnya telah meminta masukan publik untuk nama baru monkeypox atau cacar monyet.
Sering kali nama penyakit dipilih secara tertutup oleh komite teknis, tetapi WHO kali ini memutuskan untuk membuka prosesnya kepada publik.
Baca juga: Khawatir Stigma, Pejabat Ini Minta WHO Ubah Nama Cacar Monyet
Puluhan usulan yang diajukan lewat internet dikirim oleh sejumlah pihak, termasuk akademisi, dokter, dan aktivis komunitas gay.
Usulannya beragam, mulai dari nama yang teknis seperti OPOXID-22, yang diajukan oleh dokter Harvard Medical School Jeremy Faust, hingga Poxy McPoxface, yang diajukan oleh Andrew Yi merujuk pada Boaty McBoatface, nama pilihan publik untuk kapal penelitian kutub buatan Inggris.
Perubahan nama ini adalah tanggapan dari WHO setelah menerima tekanan dan kritik bahwa monyet bukanlah hewan inang asli dalam wabah ini.
Mereka juga khawatir nama tersebut dapat digunakan dengan cara yang rasis.
Sekelompok ilmuwan terkemuka menulis sebuah makalah pada bulan Juni menyerukan nama yang "netral, non-diskriminatif dan non-stigmatisasi.”
Sampai tahun ini, cacar monyet hanya menyebar di sekelompok negara di Afrika barat dan tengah.
"Sangat penting untuk menemukan nama baru bagi cacar monyet karena ini adalah praktik terbaik untuk tidak membuat pelanggaran apa pun terhadap (kelompok), wilayah, negara, hewan," kata juru bicara WHO Fadela Chaib, Selasa (16/8/2022).
Salah satu usulan nama yang lebih populer sejauh ini adalah Mpox, yang diajukan oleh Samuel Miriello, direktur organisasi kesehatan pria REZO, yang sudah menggunakan nama itu dalam kampanyenya di Montreal, Kanada.
Menurutnya juga ketika tidak lagi dikaitkan dengan monyet, maka orang-orang akan lebih paham jika ini adalah keadaan darurat yang harus ditanggapi serius.
Baca juga:
Usulan lainnya adalah TRUMP-22, merujuk dengan jelas Donald Trump, yang menggunakan istilah kontroversial "virus China" untuk Covid-19, meskipun penulisnya mengatakan itu kepanjangan dari "Toxic Rash of Unrecognised Mysterious Provenance of 2022".
Kiriman yang mengejek komunitas gay sebelumnya telah diunggah tetapi kemudian dihapus dari situs web WHO.