Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Campak Tewaskan 80 Anak di Zimbabwe sejak April

Kompas.com - 15/08/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

HARARE, KOMPAS.com – Sejak April, wabah campak di Zimbabwe telah merenggut jiwa 80 anak di negara tersebut.

Laporan tersebut disampaikan Kementerian Kesehatan Zimbabwe dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh Reuters pada Minggu (14/8/2022).

Kementerian Kesehatan Zimbabwe mengatakan, wabah cacar sekarang telah menyebar secara nasional dengan tingkat kematian kasus 6,9 persen.

Baca juga: Ada Imunisasi Campak Rubela Dibuka di Tempat Umum, Simak Lokasi dan Jadwal BIAN Hari Ini

Pada Kamis (11/8/2022), Menteri Kesehatan Zimbabwe Jasper Chimedza menuturkan, ada 1.036 kasus yang dicurigai dan 125 kasus yang dikonfirmasi sejak wabah cacar dimulai pada April.

Dari jumlah kasus tersebut, Manicaland di Zimbabwe timur menyumbang sebagian besar kasus.

“Kementerian Kesehatan dan perawatan anak ingin menginformasikan kepada publik bahwa wabah campak yang sedang berlangsung yang pertama kali dilaporkan pada 10 April telah menyebar secara nasional setelah pertemuan-pertemuan gereja,” kata Chimedza.

Chimedza menambahkan, pertemuan tersebut memicu penyebaran campak ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak ada kasus.

Baca juga: Imunisasi Campak Rubela Anak Bisa Punya Sertifikat, Ini Cara Unduhnya

“Pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang dari berbagai provinsi di negara itu dengan status vaksinasi yang tidak jelas menyebabkan penyebaran campak ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terkena,” lanjut Chimedza.

Chimedza mengatakan bahwa Manicaland, provinsi terpadat kedua di Zimbabwe, memiliki 356 kasus dan 45 kematian.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah di antara anak-anak berusia antara enam bulan hingga 15 tahun yang tidak divaksinasi campak.

Baca juga: Imunisasi Campak dan Rubela untuk Anak Dibuka di Tempat Umum Setiap Sabtu-Minggu, Simak Lokasinya

Anak-anak tersebut tidak mendapatkan vaksin campak karena keyakinan dari sekte yang dianut orang tua mereka.

Uskup Andby Makuru, pemimpin sekte apostolik Johanne Masowe, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Di Zimbabwe, beberapa sekte gereja melarang pengikutnya untuk melakukan vaksinasi atau perawatan medis apa pun.

Baca juga: Pemkot Jakpus Akan Imunisasi 47.500 Anak agar Terhindari dari Campak dan Rubella

Sekte-sekte ini menarik jutaan pengikut dengan janji mereka untuk menyembuhkan penyakit dan membebaskan orang dari kemiskinan.

Dengan tingkat vaksinasi yang rendah, pemerintah telah memutuskan untuk memulai kampanye vaksinasi massal di daerah-daerah di mana wabah tercatat.

Wabah campak diperkirakan akan membebani sektor kesehatan yang sudah kewalahan oleh kurangnya obat-obatan dan pemogokan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

Baca juga: 101 Anak di Padang Terjangkit Campak, Tersebar di 8 Kelurahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com