Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Nyatakan Resimen Azov Ukraina sebagai Kelompok Teroris

Kompas.com - 03/08/2022, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

MOSKWA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung Rusia pada Selasa (2/8/2022) menyatakan Resimen Azov Ukraina sebagai organisasi teroris.

Terlepas dari masa lalunya yang kelam, Resimen Azov dipuji di Ukraina sebagai pahlawan karena berjuang mempertahankan wilayah timur negara itu dari invasi Rusia.

Baca juga: Rusia Tuding AS Terlibat Langsung dalam Perang di Ukraina

Apa yang dimaksud dengan tudingan teroris?

Diperkirakan 1.000 tentara Azov ditahan oleh Rusia dan pasukan sekutu Moskwa di Ukraina timur. Banyak yang ditangkap ketika kota pelabuhan Mariupol di Ukraina tenggara pada Mei lalu setelah pengepungan selama berbulan-bulan.

Resimen ini menghadapi kasus kriminal karena Rusia menuduh mereka membunuh warga sipil. Di bawah undang-undang anti-teror yang ketat, tentara Azov yang ditangkap dapat memiliki hak yang lebih sedikit dan hukuman penjara yang lebih lama, hingga 20 tahun.

 

Para pemimpin separatis dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri di Ukraina timur mengatakan pada Mei 2022 bahwa para pejuang Azov dapat menghadapi hukuman mati.

Kedutaan Rusia di London juga memicu kemarahan pekan lalu ketika mengunggah di Twitter bahwa tawanan tentara Azov pantas mendapatkan kematian yang memalukan.

Baca juga: Rusia Tetapkan Resimen Azov Ukraina Sebagai Organisasi Teroris, Ini Dampaknya

Apa itu Resimen Azov?

Resimen Azov dimulai sebagai unit paramiliter untuk berperang melawan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur pada tahun 2014. Resimen ini kemudian diintegrasikan ke dalam garda nasional Ukraina.

Resimen itu awalnya menarik pejuang dari kalangan sayap kanan dan ultra-nasionalis, meskipun anggotanya saat ini menolak tuduhan ekstremisme.

Pada 2019, Kongres AS nyaris menetapkan resimen itu sebagai organisasi teroris, tetapi akhirnya tidak. Namun, selama bertahun-tahun, Azov telah mempertahankan kontak dengan gerakan sayap kanan di luar negeri, termasuk di Jerman.

Baca juga: Dukung China, Rusia Kecam Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Moskwa secara konsisten menuding Azov untuk mendukung klaimnya bahwa Ukraina dikendalikan oleh neo-Nazi.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Resimen Azov mengatakan bahwa Rusia sedang mencari pembenaran baru untuk kejahatan perang, dan meminta Washington untuk menunjuk Moskwa sebagai negara teroris.

"Setelah eksekusi publik terhadap tawanan perang dari resimen Azov di Olenivka, Rusia mencari alasan dan penjelasan baru atas kejahatan perangnya," kata unit itu, merujuk pada ledakan pekan lalu yang menewaskan lebih dari 50 orang di sebuah lokasi penahanan tawanan perang Ukraina.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas ledakan itu.

Baca juga: Rusia: AS Picu Ketidakstabilan Dunia dengan Rencana Kunjungan Ketua DPR ke Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com