Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah dengan Rencana Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan, Ini Peringatan China

Kompas.com - 27/07/2022, 13:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS - Rumor rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi untuk melakukan perjalanan ke Taiwan telah membuat marah China dan mengakibatkan “sakit kepala geopolitik yang serius. Seberapa besar masalah ini?

Pada Senin (25/7/2022), China memperingatkan "konsekuensi serius" jika Nancy Pelosi melanjutkan kunjungan ke Taiwan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Jokowi ke China | Albert Einstein Kecil di Inggris

Sebagai pemimpin “Negeri Paman” yang menempati posisi kedua setelah presiden, Pelosi akan menjadi politisi AS peringkat tertinggi yang melakukan perjalanan ke pulau demokrasi yang berpemerintahan sendiri itu sejak 1997.

Namun, China melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri. Jadi pada akhirnya itu akan menjadi bagian dari negara itu lagi - dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini.

Potensi kunjungan ini tidak hanya membuat Beijing marah, tapi juga memaksa pemerintahan Biden untuk mencoba mencegah politisi Demokrat dari California itu untuk pergi.

Pekan lalu, Presiden Joe Biden mengatakan kepada wartawan "militer menganggap itu bukan ide yang baik". Akan tetapi Gedung Putih menyebut retorika China terhadap perjalanan semacam itu "jelas tidak membantu dan tidak perlu".

Departemen luar negeri mengatakan Pelosi belum mengumumkan perjalanan apa pun dan pendekatan AS ke Taiwan tetap tidak berubah.

Baca juga: Harapan Jokowi dalam Pertemuannya dengan PM China

Ada dukungan bipartisan yang kuat untuk Taiwan di antara publik Amerika dan di Kongres AS.

Dan selama karir kongres selama 35 tahun, Pelosi telah menjadi kritikus vokal dari China.

Dia telah mencela catatan hak asasi manusia pemerintah “Negeri Tirai Bambu”, bertemu dengan para pembangkang pro-demokrasi, dan juga mengunjungi Lapangan Tiananmen untuk memperingati para korban pembantaian 1989.

Rencana awal Nyonya Pelosi adalah mengunjungi Taiwan pada April, tetapi ditunda setelah dia dinyatakan positif Covid-19.

Dia menolak untuk membahas rincian perjalanan itu, tetapi mengatakan pekan lalu bahwa "penting bagi kami untuk menunjukkan dukungan bagi Taiwan".

Para pejabat China telah menyatakan kemarahan atas apa yang mereka pandang sebagai peningkatan keterlibatan diplomatik antara Taipei dan Washington. Ini termasuk kunjungan mendadak ke pulau itu oleh enam anggota parlemen AS pada April.

Baca juga: Jokowi ke China, Jadi Pemimpin Pertama yang Bertemu Xi Jinping sejak Olimpiade Beijing 2022

Pada Senin (25/7/2022), juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian memperingatkan negaranya akan mengambil "tindakan keras dan tegas" jika Pelosi melanjutkan kunjungannya.

"Dan AS akan bertanggung jawab atas semua konsekuensi serius," katanya.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan China tampaknya menyarankan bahkan mungkin ada tanggapan militer.

"Jika pihak AS bersikeras untuk terus maju, militer China tidak akan pernah duduk diam dan akan mengambil tindakan tegas untuk menggagalkan setiap campur tangan eksternal dan upaya separatis untuk 'kemerdekaan Taiwan'," kata Kolonel Tan Kefei kepada China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com