KYIV, KOMPAS.com - Perang Ukraina vs Rusia memasuki hari ke-145 pada Senin (18/7/2022), yang diwarnai dengan pemecatan kepala intel militer dan jaksa agung oleh Presiden Volodymyr Zelensky, serta pembahasan sanksi baru Rusia oleh Uni Eropa.
Sementara itu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan kembali mengancam menggagalkan keanggotaan Swedia dan Finlandia di NATO.
Kemudian di Rusia, pihak Moskwa menjatuhkan denda ke Google karena menilai platform itu tidak menghapus "konten palsu" tentang serangan ke Ukraina.
Baca juga: Rusia Siapkan Tahap Serangan Berikutnya di Ukraina, Mulai Kewalahan Lawan Senjata Barat?
Dikutip dari kantor berita AFP, berikut rangkuman Rusia invasi Ukraina pada hari ke-145 dapat Anda baca di bawah ini.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan kembali mengancam menggagalkan keanggotaan dua negara Nordik yaitu Swedia dan Finlandia di NATO.
Menjelang KTT dengan Rusia dan Iran, Erdogan mengatakan bahwa Turkiye masih siap membekukan proses Swedia dan Finlandia gabung NATO, jika kedua negara itu tidak memenuhi persyaratan Ankara untuk bertindak melawan milisi Kurdi yang tinggal di dalam perbatasan mereka.
Pada Selasa (19/7/2022), Erdogan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Teheran, Iran, untuk membahas cara melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina yang diblokade oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Alasan Mengapa Turki Tak Setuju Swedia dan Finlandia Gabung NATO
Toretsk terletak sekitar 50 kilometer di selatan Kramatorsk, salah satu kota terakhir yang dikuasai Ukraina di jantung industri Donbass.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv pada awal invasi, pasukan Rusia mengalihkan perhatian mereka ke Donbass dan baru-baru ini merebut Kota Lysychansk serta Severodonetsk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba-tiba memecat Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU) Ivan Bakanov dan Jaksa Agung Iryna Venediktova.
SBU adalah otoritas penegakan hukum serta badan intelijen dan keamanan utama Ukraina. SBU juga mengoperasikan unit pasukan khusus sendiri yaitu Grup Alpha.
Pemecatan yang tiba-tiba ini terkait dengan puluhan kasus kolaborasi antara sejumlah staf dan pejabat Ukraina dengan Rusia.
Pemecatan Bakanov--yang merupakan teman masa kecil Zelensky--dan Venediktova diumumkan dalam perintah eksekutif di situs web presiden.
Baca juga: