Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Ledakan Lebanon 2020 Terbakar Lagi, Api Berkobar Berhari-hari

Kompas.com - 15/07/2022, 17:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Pelabuhan Beirut yang menjadi lokasi ledakan Lebanon 2020 terbakar lagi. Api berkobar berhari-hari dan membuat warga kembali trauma atas insiden hampir dua tahun lalu.

Pada 4 Agustus 2020, ledakan Beirut terjadi di Lebanon akibat timbunan pupuk amonium nitrat yang disimpan sembarangan. Sebanyak 200 orang tewas.

Kemudian saat ini, silo penyimpanan biji-bijian di pelabuhan Beirut terbakar. Silo itu sudah terancam ambruk karena kerusakan sebelumnya.

Baca juga: Foto Sebelum dan Sesudah Ledakan Lebanon: Kapal Pesiar Terbalik, Dermaga Hancur

“Ketika kami melihatnya, kami teringat tragedi yang terjadi pada 4 Agustus 2020”, kata warga bernama Kayan Tlais yang kehilangan saudaranya dalam ledakan Lebanon.

"Ini pemandangan yang sangat mengganggu dan ada rasa sakit," lanjutnya kepada AFP saat api berkobar di belakangnya.

Namun, kebakaran sekarang tidak memperburuk risiko runtuhnya silo dalam jangka pendek, kata pihak berwenang dan para pakar.

Upaya untuk memadamkannya melalui laut, darat atau udara lebih mungkin menyebabkan silo ambruk daripada kebakaran itu sendiri, menurut Menteri Ekonomi Lebanon Amin Salam yang mengunjungi pelabuhan pada Kamis (14/7/2022).

"(Pemerintah) mempelajari cara terbaik untuk menangani situasi tanpa menggunakan keputusan atau pembongkaran yang serampangan," katanya kepada wartawan.

Pemerintah Lebanon pada April memerintahkan pembongkaran silo karena risiko keamanan, tetapi upaya itu ditunda karena ada keberatan, termasuk dari kerabat korban ledakan Beirut yang ingin silo dipertahankan sebagai situs peringatan.

Menteri Ekonomi Amin Salam menambahkan, bahwa otoritas setempat bergerak perlahan untuk menghindari kesalahan, tetapi juga memperingatkan potensi bahaya jangka panjang.

Baca juga:

"Jika kebakaran terus berlanjut, cepat atau lambat akan memakan biji-bijian dan mengosongkan isi silo, yang dapat menyebabkan sebagian runtuh," terutama pada blok yang paling rusak, katanya.

Assaad Haddad manajer umum silo biji-bijian pelabuhan Beirut berujar, kebakaran itu tidak menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan struktural dan tidak mengeluarkan asap beracun.

Kebakaran di silo bukanlah yang pertama dari jenisnya, dan kemungkinan besar tidak akan menjadi yang terakhir selama biji-bijian itu masih ada.

“Api akan padam dengan sendirinya ketika bahan baku habis,” kata Mohamad Abiad penasihat senior Menteri Lingkungan Hidup Lebanon.

"Yang terbaik adalah membiarkannya terbakar," katanya seraya menekankan bahwa menyiram air akan membuat biji-bijian lebih lembab dan mempercepat fermentasi.

Lara Khatchikian yang rumahnya di dekat pelabuhan hancur akibat ledakan Beirut 2020 mengatakan, kebakaran saat ini menghidupkan lagi trauma dia, keluarga, dan tetangganya.

Baca juga: Viral, Foto Pekerja Mengelas Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Lebanon

"Melihat api dan mencium bau asap itu mengerikan dan menghidupkan kembali trauma keluarga saya dan tetangga saya," kata korban ledakan Lebanon tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com