Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen NATO Sebut Rusia Ancaman No 1 bagi Aliansi, Bagaimana dengan China?

Kompas.com - 29/06/2022, 20:34 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MADRID, KOMPAS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pertemuan aliansi di Madrid terjadi “di tengah krisis keamanan paling serius yang kami hadapi sejak Perang Dunia Kedua”, dan mengidentifikasi ancaman terbesar bagi aliansi.

Dilansir dari AP, Stoltenberg mengatakan NATO sedang melakukan "perombakan terbesar pertahanan kolektif kita sejak akhir Perang Dingin."

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-125 Serangan Rusia ke Ukraina, Turkiye Akhirnya Setuju Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Oligarki Rusia Menentang Invasi

Para pemimpin NATO berharap mengubah tujuan mendesak yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina, menjadi tindakan pada pertemuan puncak Rabu (29/6/2022) dan untuk menambal setiap celah dalam persatuan mereka terkait pendanaan dan misinya.

Mereka akan menerbitkan Konsep Strategis baru NATO, serangkaian prioritas dan tujuan satu dekade sekali. Dokumen seperti itu terakhir dibuat pada 2010, yang menyebut Rusia sebagai “mitra strategis.”

Sekarang, aliansi diatur untuk menyatakan bahwa Rusia ancaman No 1 bagi aliansi NATO.

Perang telah memicu peningkatan besar dalam pasukan NATO di Eropa timur.

Dalam KTT NATO ini, aliansi mencapai kesepakatan untuk meningkatkan kekuatan pasukan reaksi cepat aliansi hampir delapan kali lipat, dari 40.000 menjadi 300.000 tentara, pada tahun depan.

Pasukan akan berbasis di negara asal mereka, tetapi didedikasikan untuk negara-negara tertentu di sisi timur NATO, di mana aliansi tersebut berencana membangun persediaan peralatan dan amunisi.

Dokumen tersebut juga akan menjabarkan pendekatan NATO pada isu-isu, mulai dari keamanan siber hingga perubahan iklim—dan jangkauan ekonomi, serta militer China yang terus berkembang.

Baca juga: NATO Tempatkan 300.000 Tentara dalam Siaga Tinggi, Hadapi Ancaman Rusia

Untuk pertama kalinya, para pemimpin Jepang, Australia, Korea Selatan dan Selandia Baru menghadiri KTT sebagai tamu, yang mencerminkan semakin pentingnya kawasan Asia dan Pasifik.

Stoltenberg mengatakan China bukan musuh NATO, tetapi telah menimbulkan “tantangan terhadap nilai-nilai kami, kepentingan kami, dan keamanan kami.”

Peningkatan kekuatan

Invasi Rusia ke tetangganya telah menghancurkan perdamaian Eropa dan mendorong NATO untuk mengerahkan pasukan dan senjata ke Eropa timur dalam skala yang tidak pernah terlihat sejak Perang Dingin.

Anggota aliansi juga telah mengirim miliaran bantuan militer dan sipil ke Ukraina.

Ke-30 pemimpin NATO akan mendengar langsung dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang kemungkinan akan meminta mereka untuk berbuat lebih banyak lagi ketika dia berbicara di pertemuan itu melalui tautan video.

Baca juga: Korut Tuduh AS Ciptakan NATO Asia demi Gulingkan Kim Jong Un

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang negaranya menyediakan sebagian besar kekuatan militer NATO, mengatakan KTT itu akan mengirim "pesan yang tidak salah lagi ... bahwa NATO kuat dan bersatu."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com