WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan intelijen Rusia telah meningkatkan upaya mereka untuk meretas jaringan komputer AS dan pemerintah sekutu untuk mengumpulkan informasi intelijen sejak perang di Ukraina dimulai.
Hal ini jadi temuan baru Microsoft yang diterbitkan Rabu (22/6/2022).
Dilansir CNN, organisasi Amerika jadi target utama dari upaya peretasan Rusia di luar Ukraina, menurut Microsoft.
Baca juga: PM Inggris: Rusia Akan Segera Kekurangan Senjata dan Tentara untuk Perang di Ukraina
Tetapi dugaan peretasan Rusia telah menjangkau 42 negara, dan berbagai sektor yang mungkin memiliki informasi berharga terkait perang, dari pemerintah, lembaga think tank hingga kelompok kemanusiaan.
Ini adalah pengingat dari nafsu rakus yang dimiliki operasi siber Rusia untuk informasi strategis karena Kremlin lebih terisolasi di panggung internasional dibanding beberapa dekade terakhir.
Upaya peretasan tersebut telah berhasil menembus pertahanan 29 persen dari waktu, menurut Microsoft.
Dari pelanggaran yang berhasil itu, seperempatnya mengakibatkan data dicuri dari jaringan.
Baca juga: Rusia Bisa Putus Aliran Gas Sepenuhnya di Musim Dingin, Eropa Perlu Rencana Darurat Secepatnya
Tetapi mengukur "keberhasilan" spionase dunia maya Rusia itu sulit. Microsoft mengatakan tidak memiliki pandangan penuh tentang peretasan karena beberapa pelanggan menyimpan data di sistem mereka sendiri daripada di infrastruktur komputasi awan Microsoft.
CNN telah menghubungi Kedutaan Besar Rusia di Washington untuk memberikan komentar. Moskwa jelas secara konsisten membantah tuduhan peretasan.
Berbagai pemerintah kemungkinan telah meningkatkan aktivitas siber ofensif mereka terkait dengan perang Ukraina.
Komando Cyber, unit peretasan militer AS, telah melakukan "spektrum penuh" operasi ofensif, defensif, dan informasi untuk mendukung Ukraina, kepala komando mengonfirmasi bulan ini.
Baca juga: Lituania: Rusia Berbohong tentang Blokade Jalur Kereta Api ke Kaliningrad
China juga telah melatih beberapa peretasnya yang sangat cakap mengenai target yang terkait dengan perang Ukraina, menurut peneliti keamanan siber.
Peretas China yang dicurigai tampaknya mencoba membobol komputer yang terhubung dengan pejabat di kota Blagoveshchensk Rusia, dekat perbatasan China, menurut perusahaan keamanan siber Secureworks.
Pejabat AS terus mempelajari upaya Rusia untuk melengkapi perang kinetiknya di Ukraina dengan operasi cyber.
Dugaan insiden peretasan Rusia yang signifikan di Ukraina sejak invasi Februari termasuk peretasan operator satelit, yang melumpuhkan layanan internet untuk puluhan ribu modem satelit saat invasi berlangsung.
Gelombang peretasan penghapusan data yang bertujuan untuk mengacaukan lembaga pemerintah Ukraina juga sempat terjadi.
Pejabat Ukraina juga menuduh Rusia mengarahkan lalu lintas internet di bagian Ukraina yang diduduki melalui penyedia internet Rusia dan membuat koneksi tersebut disensor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.